--5--

233 55 9
                                    

Mendengar kata-kata itu, bahkan Shin Tae Kyung pun tertawa.

"Apa maksudmu? Memangnya siapa yang akan mengkhianati siapa? Atau, jangan-jangan pacarmu sudah direbut oleh seseorang."

"Bukan pacarku, tetapi mantan pacarmu."

Kini wajah Tae Kyung mengkerut.

"Mantan pacar yang mana?"

Setelah putus dengan Kim Mu Han, Tae Kyung pergi ke luar negeri dan memacari banyak pria di sana. Jadi dia tidak tahu mantan pacar mana yang temannya maksud. Lagipula, jika sudah jadi mantan pacar, siapa yang peduli dia berpacaran dengan siapa.

"Kim Mu Han."

Jawaban itu tidak terduga, dan ternyata hatinya tidak secuek pikirannya setelah mengetahui siapa orangnya.

"Siapa?" Tae Kyung mengulang, siapa tahu pendengarannya bermasalah, kan.

"Kim Mu Han."

Semua orang dibuat tegang saat mendengar nama itu.

Si brengsek ini....

Hampir semua orang mengumpat hal yang sama. Bukan rahasia lagi jika nama Kim Mu Han masih cukup tabu diucapkan di depan Shin Tae Kyung, sekarang salah satu dari mereka malah mengucapkannya dengan santai.

Shi Yoon sendiri memiliki ketegangan yang lain di hatinya. Dia tidak terlalu peduli jika mereka mengetahui kedekatannya dengan Mu Han, dia hanya tidak ingin Mu Han diganggu setelah ini.

"Bercanda. Kenapa jadi tegang begini."

Tetapi wajah dingin Tae Kyung masih tidak berubah.

"Jika kau membahasnya sekali lagi, habis kau!"

Ketegangan mereda, tetapi wajah Tae Kyung masih masam sampai pulang, sedangkan Shi Yoon yang memiliki arah jalan pulang yang berbeda, berbalik dengan wajah tanpa ekspresi. Saat itu, salah satu dari temannya menatapnya sambil menyeringai.

Dia tiba di rumah hampir tengah malam. Ketika masuk, lampu utama sudah mati sejak tadi, tetapi satu orang lagi yang tinggal di sana belum juga jatuh tertidur. Mu Han masih duduk di depan laptopnya, kacamata bulan penuhnya bertengger di hidungnya yang mancung.

"Akhir pekan begini masih sibuk saja," Shi Yoon berkata di ambang pintu.

"Ada yang harus aku urus," Mu Han menghela napas dengan bibir cemberut. "Bagaimana tadi? Apa pertemuannya menyenangkan?"

Shi Yoon mengedikkan bahu. "Tidak menyenangkan lagi. Lebih baik menghabiskan waktu bersamamu."

Mu Han terkikik.

"Jika mereka mengajakmu kumpul lagi, tolak saja."

"Oke." Shi Yoon mengangguk. "Tidur lah. Ibu akan cerewet jika kita terlambat besok," ucapnya kemudian.

Besok, mereka akan pergi mencari pakaian untuk pernikahan nanti. Tentu saja sekalian jalan-jalan juga.

Setelah Mu Han setuju, Shi Yoon pergi ke kamarnya sendiri.

Di layar laptop yang masih menyala, semua informasi mengenai seseorang, terpampang dengan jelas. Dia adalah Lee Jung Su, orang yang selalu meremehkan Shi Yoon, juga yang telah menggertaknya di tempat kerja lima tahun yang lalu. Banyak lingkaran penting berwarna merah dalam laporan tersebut, termasuk kejahatan yang telah dia perbuat.

Tatapan mata Mu Han tidak lagi lembut begitu pandangannya kembali ke layar.

Tiga hari yang lalu dia tanpa sengaja bertemu dengan Lee Jung Su. Wajah menyebalkannya tidak berubah, dan sikap sampahnya masih sama seperti terakhir mereka bertemu.

[BL] Enter The World of Novels Through Dreams [Fast Wear]Where stories live. Discover now