--15 END--

1.3K 203 52
                                    

"Ian, aku... benar-benar sangat menderita. Aku tidak ingin lagi...."

Yuvio menangis, raut wajahnya menyedihkan sekali. Hanya saja bukannya simpati, asistennya itu malah mencibir.

"Yang Mulia, Anda berkata seperti itu, tetapi ini adalah kehamilan Anda yang keempat," kata Ian. "Tidak bisakah Anda terbiasa?"

"Tidak."

Hampir sebelas tahun yang lalu, tiga bulan sebelum kelahiran anak pertamanya, Yuvio bermimpi, mimpinya tentang Edmund dengan segala macam perkataan manisnya. Setelah mengatakan cinta, pria itu mengajaknya untuk menikah. Yuvio pikir, karena situasi ini tidak nyata, hanya mimpi, dia iyakan saja. Takutnya jika dia menolak, pelukan nyaman yang dia rasakan akan menghilang.

"Kalau begitu, ayo kita menikah besok."

"Ya."

Dan besoknya, Yuvio benar-benar menikah dengan kebingungan.

Hah, bagaimana? Bagaimana?

Pernikahan mereka sangat sederhana, tetapi tiga bulan setelah Yuvio melahirkan, Edmund membuat pesta pernikahan besar-besaran, tidak hanya keluarga kerajaan, tetapi semua rakyat ikut berbahagia atas pernikahan mereka.

Sayangnya, Raja tidak bisa bersama mereka lebih lama. Saat Pangeran Jared, anak pertama Edmund dan Yuvio, menginjak usia satu tahun, beliau meninggal.

Kemudian, dua tahun setelah Edmund menjadi Raja, Yuvio hamil lagi anak kedua. Kali ini, situasinya lebih kacau. Yuvio benar-benar menunjukkan kehamilannya, mulai dari muntah berlebih di trimester pertama, tidak bertenaga, mood berubah-rubah, bahkan ngidam.

"Aku ingin es krim M*xue."

Sebenarnya Edmund merasa menyesal karena di kehamilan pertama Yuvio dia tidak dapat melakukan apa pun, tetapi...

"Es krim M*xue itu apa?" wajah Raja yang berwibawa itu tiba-tiba terlihat sangat bodoh.

Semenjak menikah, dia memang telah mendengar banyak hal aneh dari mulut Yuvio, rasanya sangat tidak masuk akal, tetapi karena istrinya yang bercerita, jadi dia tetap mendengarkan dengan seksama.

"Suatu hari nanti, akan ada kendaraan yang bisa terbang di langit, namanya pesawat."

"Bagaimana bisa itu terjadi?" Edmund bertanya, sama sekali tidak menunjukkan raut sangsi sama sekali.

"Dengan gaya aerodinamis. Meski itu kuncinya, tetapi bentuk pesawat juga menentukan. Anda tahu..."

Dan hari itu Yuvio bercerita sampai hampir tengah malam.

Empat tahun kemudian, Yuvio hamil lagi, dan kebetulan ciri-cirinya hampir sama seperti kehamilan anak kedua. Ngidamnya juga masih aneh.

"Aku ingin pergi ke Disney Land, lalu pakai bando Micky Mouse."

Apa lagi itu?

Batin Edmund sudah meronta-ronta. Sampai sekarang, dia masih belum bisa memenuhi ngidam istrinya.

Di kehamilan yang ketiga ini, Yuvio mengandung bayi kembar, dan keduanya adalah perempuan.

"Dua laki-laki dan dua perempuan, sudah pas, kan." Yuvio tersenyum puas ketika melihat bayinya yang masih merah. Jadi, bukankah sudah waktunya dia kembali?

Tetapi tidak hanya tidak kembali, dia malah dibuat hamil lagi oleh Edmund.

Yuvio sebenarnya tidak mengerti, dia sudah menikah dengan pemeran utama pria, bahkan telah melahirkan beberapa kali, tetapi kenapa mimpinya masih belum selesai? Kenapa dia masih belum kembali ke dunia nyata? Bukannya dia ingin meninggalkan Edmund dan anak-anaknya, hanya saja jika seperti ini, dia jadi khawatir sendiri. Atau, jangan-jangan karena Edmund tidak menikah dengan pemeran utama wanita?

[BL] Enter The World of Novels Through Dreams [Fast Wear]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt