forty five

1K 69 14
                                    

↷✦; w e l c o m e ❞

Budayakan vote sebelum baca!

_____________________________

PLAYLIST :- ( There isn't any)

BAB EMPAT PULUH LIMA : They all died in a short time.

Bab ini bab terakhir, jadi mungkin bbakalan sedikit pendek,

ժɾҽαო Եҽαო

ժɾҽαო Եҽαო

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

1. Giorgio haelvito pradipta

2. Nararya kavin sadira

3. ?

4. ?

5. ?

"Ups... Sengaja. "

Jevan langsung berjalan dengan cepat ke tangga dan menarik tangan Carlos agar turun kebawah, sedangkan renfa membantu aksa agar berdiri dari jatuhnya.

"Asa, lo oke?, " tanya renfa.

Aksa menggeleng, ia berbohong karena kakinya terasa sangat sakit sekarang.

"Carlos , maksud lo apa sih?!. " sentak jevan pada Carlos.

"Gue? gak ada sih, lagian biarin aja dia mati, dia kan yang udah bunuh aa. " cecar Carlos.

maraka melemparkan sebuah ipad yang langsung di tangkap oleh Carlos, ipad itu menampilkan sebuah rekaman cctv pagar mansion yang menunjukkan dimana haelvito di tusuk oleh Carlos dengan tangannya sendiri.

Carlos menyeringai, "bagus deh kalo lo pada udah tau, " carlos melemparkan ipad itu begitu saja.

Ia mendekati aksa yang ada di sebelah jasad nararya, "aksa, adik kesayangan nana lo juga harus ikut dia biar nana lo gak kesepian. "

Aksa menggeleng pelan,ia bersembunyi dibalik badan renfa.

" maju sedikit, jangan harap bisa hirup udara segar carlos. " ancam maraka.

Carlos tidak memperdulikan ancaman dari maraka, ia tetap mendekati aksa yang masih bersembunyi dibalik renfa yang mencoba untuk melindunginya.

"Carlos, berhenti disitu. "

Sret

Grepp

Jevan menahan kedua tangan Carlos di belakang tubuhnya dengan keras, "jangan batu, gue bakal jeblosin lo ke penjara sekarang juga carlos. "

[1] Dream Team || We Feel Anything REVISI Where stories live. Discover now