twenty two

845 84 15
                                    

[ Happy reading guys, give votes and comments to encourage the author, Thank you very much ʕ •ᴥ•ʔゝ☆ ]

Bacanya sambil bawa rombongan ya biar asik

Bab dua puluh dua : kesempatan kedua lagi...

ᦔꪹꫀꪖꪑ ᡶꫀꪖꪑ


PRIA itu mendudukkan dirinya dipinggir kasur berwarna coklat, kepala nya mendongak menatap langit-langit kamar berwarna coklat itu. sinar matahari dibiarkan masuk kedalam kamar itu lewat jendela begitu saja.

Ia membiarkan kakinya berayun ayun di atas kasur, tatapan matanya sangat kosong seperti tidak memiliki semangat hidup lagi. Lagi lagi ia harus merasakan kehinlangan, setelah kepergian orang tua disusul sang adik dan sekarang ia harus kehilangan rumah pertamanya.

Seperti daun kering, yang perlahan akan mengering dan terjatuh lalu terhempaskan oleh besarnya badai yang menghampiri.

Bahkan mungkin lebih dari itu, semangat hidup nya sudah hilang dan bagaikan tidak tertanam lagi di jati dirinya.

Memori memori dimana dirinya melukai adiknya selalu terputar seperti radio rusak di otaknya, tidak pernah sekejap pun ia bisa tertidur tenang.

Percobaan bunuh diri sudah ia lakukan beberapa kali namun selalu saja taehyun memergoki nya, entah dirinya yang sedang melukai tangannya dengan pecahan kaca, ataupun nekat membanting kepalanya sendiri pada lantai.

Kerap kali taehyun melihat haelvito tertawa lalu menangis dengan keras dikamar nya.

"Mungkin sudah saat nya mereka benci kepadaku, " monolog nya.

'Kriett..'

Haelvito mendengar suara pintu kamarnya dibuka, namun pandangannya tidak lepas dari langit-langit kamar berwarna coklat itu. tidak ada yang pernah datang kekamar nya kecuali taehyun yang menghantarkan makanan atau sekedar mengajaknya mengobrol.

"Haelvito, ada yang ingin bertemu denganmu. " suara bariton taehyun menyapa pendengaran haelvito saat itu.

"Biarkan, bilang saja aku mati. " jawab haelvito tampa menoleh sedikitpun.

"Ael!, " tegur seseorang, suaranya kali ini berbeda.

Suaranya terdengar lembut dan menenangkan,terdengar nada kesal di dalam ucapannya. dan entah sejak kapan otak haelvito menjadi lambat dalam mencerna keadaan.

setelah menyadari suara siapa yang baru saja memanggilnya dengan panggilan kecilnya, haelvito menoleh ke samping dan mendapati enam saudaranya yang berada diambang pintu kamarnya.

"Kalian.. "

Haelvito menatap taehyun yang juga menatapnya dengan senyuman terukir di bibirnya, haelvito juga baru sadar jika ada sunwoo diantara mereka semua.

Flasback on.

Ketujuh pemuda itu mendudukkan diri di sofa ruang tamu, tepatnya mereka berada di ruang tamu rumah kang taehyun.

Sesuai dengan informasi yang hyunsuk berikan kepada mereka bahwa haelvito ada didalam rumah milik taehyun, dengan perlahan taehyun mencoba menjelaskannya kepada enam saudara haelvito yang lain.

Menjelaskan bagaimana bisa dirinya membawa haelvito kedalam rumah dan menjelaskan bahwa haelvito lah yang selalu mengirimkan aksa buket bunga dan surat.

[1] Dream Team || We Feel Anything REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang