twenty six

763 90 4
                                    

[ Happy reading guys, give votes and comments to encourage the author, Thank you very much ʕ •ᴥ•ʔゝ☆ ]

KOMENTAR NYA DIJAGA YA CANTIK!

WARN!


⚠️ NO PLAGIAT

⚠️ TIDAK MERUGIKAN PIHAK MANAPUN

⚠️ TIDAK PLAGIAT CERITA MANAPUN

⚠️ MURNI PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI

⚠️ TYPO BERTEBARAN

MOHON PENGERTIAN NYA!

Bab dua puluh enam : renfa dan hobi nya

ⒹⓇⒺⒶⓂ ⓉⒺⒶⓂ





DI SEBUAH Ruangan yang cukup luas dengan banyak sekali lukisan lukisan terpajang disana, seorang pemuda dengan baju yang penuh dengan coretan coretan cat air sedang duduk di sebuah bangku dan terlihat tengah melukis suatu objek.

Objek yang paling ia sayangi, keenam keluarga nya yang kini tinggal bersamanya. Senyuman tidak pernah luntur dari wajahnya sedikitpun, ia melukis dengan hati yang berbunga-bunga.

Mengoleskan cat nya dengan sangat hati-hati dan seksama, lukisan ini adalah lukisan pertama yang ia buat bukan bertema pemandangan melainkan tujuh wajah pemuda yang sedang tersenyum lebar manatap satu sama lain nya.

'Cklekk'

Renfa menoleh pada pintu ruang gallery nya yang terbuka dan mendapati sosok aksa yang tersenyum lebar padanya.

Ya, selang beberapa hari setelah perban aksa dibuka aksa langsung diboyong pulang oleh ke-enam kakaknya.

Renfa membalas senyuman aksa dan mengkode nya agar mendekat padanya.

Aksa mengangguk dan menutup pintu ruang gallery milik renfa dan mendekat kepada renfa yang masih menatapnya dengan kuas yang ada di tangannya, bahkan wajah renfa ada beberapa coretan noda cat yang menempel.

Aksa duduk di kursi yang ada di sebelah renfa, ia mengeluarkan tisu basah dan mengelap noda cat yang ada di pipi renfa.

"Makasih, sa. "

Aksa mengangguk dan mata hitan legam nya menatap lukisan yang sedang dikerjakan oleh renfa. "Ini kita, ge?, " tanya nya.

Renfa menatap lukisannya dengan senyuman yang semakin mengembang, ia mengangguk. "Iya, gue lagi pengen gambar kalian semua. "

Aksa menatap kagum pada gradasi gradasi warna yang sangat indah, dulu ia pernah belajar melukis dengan renfa. Yang ada hanyalah Aksa yang membanting hasil lukisannya sendiri yang tidak beraturan warnanya.

"Mau belajar lukis lagi?, " tawar renfa.

Dengan semangat Aksa mengangguk, Tuhan sudah memberikan dirinya kesempatan untuk mengejar mimpi dan hobi nya jadi ia harus memanfaatkannya.

Renfa memindahkan lukisan nya yang sudah setengah jadi itu ke tempat aman, ia bisa melanjutkan lukisan itu nanti setelah selesai mengajarkan adiknya melukis.

Kemudian ia mengambil kanvas baru dan memasang nya, ia memberikan kuas yang digunakannya pada Aksa yang sudah duduk didepan kanvas itu.

"Ayo, coba dulu gapapa. "

[1] Dream Team || We Feel Anything REVISI Where stories live. Discover now