twenty four

833 81 5
                                    

[ Happy reading guys, give votes and comments to encourage the author, Thank you very much ʕ •ᴥ•ʔゝ☆ ]

KOMENTAR NYA DIJAGA YA CANTIK!

WARN!

⚠️ NO PLAGIAT

⚠️ TIDAK MERUGIKAN PIHAK MANAPUN

⚠️ TIDAK PLAGIAT CERITA MANAPUN

⚠️ MURNI PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI

⚠️ TYPO BERTEBARAN

MOHON PENGERTIAN NYA!

Bab dua pulug tiga : if hael say "mau jeruk gak? "

ⒹⓇⒺⒶⓂ ⓉⒺⒶⓂ


DINGINNYA malam hari tidak membuat aksa mengantuk sama sekali, mata nya masih tetap segar walaupun jam sudah menunjukkan pukul setengah duabelas malam. ia sedang duduk diatas sofa balkon yang memang di letakan disitu, tangannya meremas tongkat yang membantunya mulai sekarang.

Tangannya mengetuk ngetukan tongkat itu ke lantai hingga menimbulkan suara. Tenang nya malam ini membuat aksa melupakan segala rasa rasah nya untuk sementara.

Namun lamunan pemuda itu harus buyar ketika ada sebuah suara yang memanggilnya dari arah dalam kamar.

"Aksa?, "

Setelah menyadari suara yang memanggilnya adalah haelvito aksa langsung menyunggingkan senyum nya, dan menoleh kesamping.

"Mau jeruk gak?, " tawar haechan pada aksa setelah mendudukkan dirinya di sofa sebelah aksa yang kosong.

Aksa kembali menatap kedepan lalu mengangguk, kakaknya yang satu ini memang gemar memakan jeruk ketika malam hari. tak heran ketika akan ada banyak sekali jeruk di dalam kulkas.

Haelvito memberikan dua jeruk pada tangan aksa yang sudah terulur, kemudian ia memperhatikan aksa yang memakan jeruk yang di berikan nya. "Mau lagi?, " tanya haelvito.

Aksa menggeleng kali ini, karena jujur jeruk yang terakhir dimakannya itu cukup masam. "Buat aa aja. "

Haelvito mengangguk lalu kembali memakan jeruk nya sambil menatap langit yang sepi tampa bintang yang biasanya menghiasi langit itu. "Aksa, mau lihat lagi?, " tanya haelvito kembali.

Aksa tampak ragu, ia menggeleng kemudian mengangguk membuat haelvito tersenyum gemas menatapnya.

"Aa tau kalo Aksa mau, carlos bang raka sama aa udah cariin donor mata buat kamu dan akhirnya ada yang setuju sama penawaran bang raka. " jelas haelvito sembari tersenyum lebar, ia senang membayangkan adiknya akan kembali melihat normal seperti dulu.

Aksa menunduk, ia takut merebut kebahagiaan orang lain demi kebahagiaan dirinya sendiri. tetapi, nararya pernah berkata kepadanya kalau kita tidak apa sesekali egois demi kemauan kita.

"Aksa mau, aa. Tapi apa enggak kasihan sama yang donor?, "

Haelvito tertawa kecil mendengarkan gumaman Aksa yang masih terdengar jelas di telinganya. "Enggak dong, kan dia sendiri yang nawarin. "

"Tapi... "

"Jari gamau nih? Kalo gamau nanti uangnya biar aa beliin jeruk-"

"Iya mau mau kok a!, " seru Aksa yang mendadak semangat.

[1] Dream Team || We Feel Anything REVISI Donde viven las historias. Descúbrelo ahora