Thirty

663 86 5
                                    

[ Happy reading guys, give votes and comments to encourage the author, Thank you very much ʕ •ᴥ•ʔゝ☆ ]

KOMENTAR NYA DIJAGA YA CANTIK!

WARN!

⚠️ NO PLAGIAT

⚠️ TIDAK MERUGIKAN PIHAK MANAPUN

⚠️ TIDAK PLAGIAT CERITA MANAPUN

⚠️ MURNI PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI

⚠️ TYPO BERTEBARAN

MOHON PENGERTIAN NYA!

Bab dua tiga puluh : Destruction everywhere, there is only the word destroyed.

Tadi ada kesalahan teknis 😭🙏
Makasih buat yg udah ingetin tadii

ⒹⓇⒺⒶⓂ ⓉⒺⒶⓂ

N : DISINI SEMUANNYA FIKTIF YA, AKU CUMAN PINJEM NAMA KOTA NYA.

RIUH RICUH menyambut carlos dan nararya ketika turun ke lantai dasar atau di parkiran hotel, terdapat beberapa ambulance dan beberapa mobil polisi yang berjejer di parkiran, kerumunan massa juga para pengunjung hotel memenuhi parkiran hotel.

Nararya berlari ke arah salah satu suruhan maraka, "yeonjun! Bantu kami. "

Pemuda yang di panggil yeonjun itu langsung membantu nararya menggendong aksa, dan memasukkan nya kedalam ambulance untuk segera di beri pertolongan pertama.

Nararya berbalik pada carlos kemudian memegang kedua bahu adiknya. "Lo gapapa?. "

Carlos menggeleng, kemudian nararya memeluk adiknya itu. Hanya baru ada mereka disini, dan tersisa empat anggota keluarga yang lain. Mereka masih belum turun ke lantai dasar.

"Gue harap kalian cepet. " nararya menatap sendu ke pintu masuk hotel.

Yeonjun datang kembali, tangannya membawa dua botol air mineral dan menyodorkan nya pada carlos juga nararya.

"Minum lah, aku tahu kalian shock. "

Nararya melepaskan pelukannya, ia tersenyum kearah yeonjun dan menerima uluran air mineral itu. Begitu juga dengan carlos, yang langsung menenggak habis air mineral itu.

Tak lama suara ricuh kembali terdengar, para medis langsung berlarian kearah pintu masuk hotel.

Nararya mengalihkan perhatian nya pada pintu masuk itu, ia mendapati maraka dengan kaos putih polos nya yang terkena banyak darah. Ia langsung menjatuhkan botolnya dan berlari ke maraka.

"Abang! "

Maraka menatap kosong nararya, seulas senyum tipis ia berikan kepada nararya, sangat tipis hingga nararya tidak dapat melihat senyuman itu.

'Grep'

"Abang, ini semua kenapa?. "

Maraka mengelus punggung nararya yang berada di pelukan nya. Ia menuntun nararya agar kembali ke carlos yang masih mematung melihat tubuh kakak kakaknya yang dimasukkan kedalam ambulance.

"Ayo, masuk ke ambulance. " maraka mengukir senyum sendu nya.

Carlos dan nararya berada di ambulance yang sama dengan aksa. Sedangkan maraka memilih untuk masuk ke ambulance haelvito.

[1] Dream Team || We Feel Anything REVISI Where stories live. Discover now