33

64 11 2
                                    


*Grammar errors
*Contained cursed words
















BAM!

Badan aku selamat tenggelam dalam rekahan kayu kapal ini. Pedih.

"Jeez..how dare that old wrecked man-" aku mennongkat kedua-dua tapak tangan, cuba memaksa tubuh ini untuk bangun.

Dia menapak perlahan-lahan ke arah aku. Damn it! Get up Nusaybah!!!

Hujung mata pedangnya menyentuh leher aku.
Skarf aku melorot jatuh.

"Kau.. "

"I know you "

Mata aku terangkat, merenungnya tajam. Dia tahu aku siapa?

"Daughter of the dead Emperors "

"Al-Andalus "

Aku tersentak. Renungan aku semakin mendalam. Dia tertawa halus. "And I wonder how did you end up being a Mediterranean pirate, princess "

"Or was you getting thrown out from your own castle? "

"Diam sial " aku mengetap rahang.

"Kau nak tahu sesuatu? " Pedangnya di tarik ke atas sehingga menyentuh bawah dagu aku.

"Aku dah lama cari kau "

"Demi apa kau cari aku? " Aku bersandar pada kapal. Badan aku terasa sakit.

"Kau rasa kenapa? "

"I got no time to fool around bastard "

"HAHAHAH don't worry, you still got time Princess- before I kill you " mata pedangnya di tekan. Aku dapat rasakan darah aku mengalir.

"Lanun-lanun Mediterranean semua sedang memburu kau. Tak mustahil Tuan Bard kau lepas kan peluang macam aku. But as you see I'm a good person. I don't deceive you like he did "

"Lanun-lanun Mediterranean buru aku? " Aku menyoalnya tidak percaya. Mereka buru aku?

"The queen of Cassentyno and her son offered us their wealth if we catch you alive-or dead "

"Pft.. and you believed them? " Aku tersenyum sinis. Senyumannya pudar.

"What did you say? " Mata pedangnya semakin dalam sehinggakan aku terdongak. Dia sedang marah.

"Kau percaya apa yang jahanam tu taburkan?"

"Dasar orang tua bodoh " sinis aku melontarkan kata-kata ini.

"Kau- " aku lihat wajahnya sudah merah padam. Pedang di angkat membelah langit. Aku pejam mata.

Klang!

Deruan angin menyentuh roman wajah ini. Perlahan-lahan mata aku kembali terbuka.

"Sir Bard..? "

"Get up Aysun" Lelaki tua yang membelakangi aku ini mengarah lantang. Pedangnya menahan serangan Ketua Lanun itu.

"Hebat. Kau datang tepat pada masanya Bard. Seems like the lesson taught you very well "

"Jangan harap aku akan biarkan kau bunuh anak kapal aku lagi, Elijah! "

"Aku bunuh sebab kau lalai, Bard. It's all... Your fault"

Klang!

Klang!

Klang!

Laju. Pergerakan mereka laju dan serangan mereka tiada titik buta. Mata aku terpaku.

AYSUN: The UnbendWhere stories live. Discover now