Bab 32

728 114 9
                                    

"Tidak ada permohonan hamba yang spesial Ya Allah, selain hamba hanya meminta saat meninggal dapat menyebut kalimah-Mu. Berikanlah juga Ya Rabb, hamba meninggal mendapatkan pahala Syahid di Sisi-Mu."

— Siti Marhamah —

○○○○○○○

"Baiklah. Jika itu kemauanmu, Istriku."

— Alexander The Adams —



SELAMAT MEMBACA







   Pantai Lhoknga.
Aceh Besar, Aceh, Indonesia.

   Di salah satu pondok dekat pantai yang menghadap lautan, Azieva duduk sambil melihat hpnya menunggu sang Adik dari kamar mandi.

   "Maaf, boleh saya ikut duduk di sini," ujar seorang laki-laki kepada Azieva yang sibuk dengan hp.

   "Boleh-boleh, silakan," jawab Azieva tanpa melihat laki-laki yang berbicara.

   Pondok itu lumanyan luas, sehingga Azieva dan laki-laki tersebut tidak duduk berdekatan. Beberapa pondok lainnya, tiba-tiba sudah penuh dengan kehadiran satu rombongan bis pariwisata.

   Afiqah keluar dari kamar mandi, langsung bingung melihat banyaknya para wisatan yang datang. "Di mana, Kakakku ini?" Afiqah berjalan dengan berkacak pinggang, pandangannya menoleh kesegala arah mencari tempat duduk sang Kakak.

   Gadis kelas 6 MI itu mensipitkan mata, saat melihat Kakaknya duduk di sebuah pondok dengan seorang laki-laki. "Tidak benar ini." Afiqah langsung berjalan cepat kearah pondok tersebut.

   "Ekhm-ekhm," dehem Afiqah.

   "Kenapa, Fiqah?" Zieva menatap bingung Adiknya yang berdehem.

   Sampai saat ini Zieva belum melihat laki-laki yang duduk satu pondok dengannya, ia sedari tadi terus sibuk dengan hp miliknya.

   "Afiqah, Azieva," panggil laki-laki tersebut yang baru menyadari siapa kedua gadis tersebut.

   Adik dan Kakak itu menatap kearah laki-laki yang memanggil mereka. Keduanya terkejut saat menyadari siapa laki-laki tersebut. "Abang Afif!"

   Laki-laki itu adalah Muhammad Hafif, Pemuda berusia 19 tahun yang berasal dari kampung yang sama dengan Siti Marhamah, keduanya merupakan tetangga dengan jarak rumah hanya sekitar 5 langkah.

   "Peu haba?" tanya Afif. (Apa kabar?)

   "Alhamdulillah, baik Abang," jawab Zieva, yang diangguki oleh Afiqah.

   "Nyoe Abang, apa kabar?" tanya Afiqah balik. (Kalau Abang, apa kabar?)

   "Alhamdulillah badan sehat, tetapi hate mungken hana geut," jawab Afif terkekeh. (Alhamdulillah badan sehat, tetapi hati mungkin tidak baik)

   "Kenapa dengan hati, Abang?" tanya Afiqah heran.

   Afif menatap lautan lepas dengan pandangan kosong. "Bagaimana hati bisa baik-baik saja, ketika seseorang yang kita cintai menikah dengan laki-laki lain."

   Azieva dan Afiqah saling menatap satu sama lain, mereka kembali menatap bingung Hafif, seorang laki-laki alumni Dayah (pesantren tradisional Aceh).

BLACK ROSE DEVIL (The Adams) ENDWhere stories live. Discover now