Bab 35

669 77 13
                                    

"Mengapa dalam ketidaksadaranpun aku tetap masih merasakan sakit?"

— Siti Marhamah —



SELAMAT MEMBACA








   Hamad General Hospital
Doha, Qatar.

   Dalam ruangan IGD para tim medis berusaha, menyelamatkan nyawa pasien seorang wanita muda, jahitan dilakukan pada kepala bagian belakang yang terus mengeluarkan darah.

   Wanita malang tersebut juga harus kehilangan banyak darah, para tim medis juga melakukan transfusi darah. Alat monitor menunjukkan detak jantung yang mulai melemah, sedikit lagi garis di alat tersebut akan lurus.

   Sedangkan, di luar IGD dua orang paruh baya duduk dengan begitu gelisah. Keduanya di kelilingi oleh beberapa pengawal dan pelayan.

   Suami dan Istri tersebut duduk dengan tasbih di tangan, terus berdzikir menyebut nama Allah dan memohon do'a untuk kesembuhan Putri mereka.

   "Ya Rabb, sembuhkanlah Putriku, sehatkan dia kembali," batin wanita paruh baya bernama, Sheikha Jawaher binti Khalid Al Hafidz menitikkan air mata.

   "Ya Rabb, apa yang telah terjadi sebenarnya kepada Putriku?" batin laki-laki paruh yang bernama Sheikh Alwaleed bin Talal Al Hafidz.

   "Istana Mutiara." Sheikh Alwaleed menatap datar Pengawal di depannya.

   "Iya, Sheikh." Pengawal tersebut sedikit menundukkan kepala.

   "Bukankah, Syaima dari Istana Mutiara?" Sheikh Alwaleed menatap sang Istri yang menggunakan burqo.

   Di balik kain hitamnya, Sheikha Jawaher juga menatap sang Suami, ia langsung menggelengkan kepala. "Tidak Suamiku, jangan berpikiran buruk tentang mereka."

   "Bukan itu maksudnya, kita bisa bertanya kepada mereka saat Syaima pergi dari sana." Sheikh Alwaleed juga ikut menggelengkan kepala, ketika sang Istri salah paham dengan ucapannya.

   Terdengar banyak langkah kaki yang berjalan mendekati kedua paruh baya tersebut, Sheikh Alwaleed dan Sheikha Jawaher menoleh kearah 7 orang laki-laki, yang merupakan para Putra mereka.

   "ASSALAMU'ALAIKUM," salam mereka serentak.

   "Wa'alaikumsalam," jawab kedua paruh baya dan juga para pengawal.

   "Mama, Baba. Bagaimana kedaan, Syaima?" tanya Sheikh Talal bin Alwaleed Al Hafidz, Putra pertama dari Sheikh Alwaleed dan Sheikha Jawaher.

   "Dokter belum keluar, Nak," jawab Sheikh Alwaleed menghela napas.

  "Kenapa bisa Syaima, seperti ini? Apa yang sebenarnya terjadi kepadanya?" tanya Sheikh Khalid bin Alwaleed Al Hafidz, Putra kedua.

   "Tidak tahu, Nak," jawab Sheikha Jawaher dengan suara serak.

   Pintu ruangan IGD terbuka, keluarlah seorang Dokter yang memaksakan senyum.

   "Bagaimana, Dokter?" tanya Sheikh Salman bin Alwaleed Al Hafidz, Putra ketiga.

   "Sheikha Syaima mengalami koma, beliau juga banyak kehilangan darah, kepalanya bocor di bagian belakang," jelas sang Dokter dengan suara sendu.

   "Ya Rabb!" Penjelasan dari Dokter, membuat tubuh Sheikha Jawaher rasanya begitu lemah.

BLACK ROSE DEVIL (The Adams) ENDWhere stories live. Discover now