Bab 30

633 80 3
                                    

"Yang dapat mematikan manusia secara cepat bukan karena penyakit, tetapi pikiran kita lah yang dapat membunuh diri sendiri."

— Siti Marhamah —



SELAMAT MEMBACA







   "Sudah enakan menarik napas, Nyonya?" tanya Dokter wanita.

   Siti menganggukkan kepala tanpa menjawab, ia tersenyum menatap sang Dokter yang juga tersenyum kearahnya.

   Menarik napas sudah tidak susah, alat nebul baru saja dilepaskan setelah beberapa menit.

   Gadis berpakaian syar'i itu mencoba turun dari atas brankar, saat sudah menginjak lantai Siti merasakan tubuhnya begitu ringan.

   Tiba-tiba Siti terjatuh, dua perawat yang ada di sana terkejut langsung berjalan kearah Siti. Memapahnya untuk kembali duduk di atas brankar.

   "Tubuh Nyonya, lemah?" Salah satu perawat menatap khawatir Siti.

   "Sudah biasa." Siti tersenyum kepada dua perawat.

   Tubuh Siti merasakan tremor, itu hal biasa yang ia alami setelah selesai nebul, atau saat sesak napasnya mereda sebab menghirup obat asma.

   Saat sesak kambuh ia menghirup obat symbicort, setelah sesak napas mereda tubuhnya langsung tremor. Dokter paru Siti mengatakan, bahwa itu merupakan efek samping dari obat yang ia komsumsi.

   Siti sudah mengomsumsi obat-obatan dari bayi, karena sesak napas yang ia derita sudah dari lahir. Daya tahan tubuh Siti lemah, sehingga sangat mudah terserang berbagai penyakit.

   Tiba-tiba Siti terpikirkan tentang penyakit sesak napasnya, apakah benar penyakit itu bawaan dari sang Ibu? Atau justru Siti memiliki penyakit lain.

   Sebab Fauziyah, yaitu ibu dari Siti pernah melakukan ronsen, dokter mengatakan bahwa paru-paru Fauziyah sedikit miliki kotoran.

   Sedangkan Siti, ia belum pernah melakukan ronsen seperti sang Ibu. Ia hanya ikut pengobatan di poli paru tanpa melakukan ronsen terlebih dahulu pada paru-parunya.

   Namun, muncul ketakutan di hati Siti, jika ia melakukan ronsen. Bagaimana kalau ternyata ia memiliki penyakit dalam yang parah?

   Misalnya penyakit paru yang sangat Siti takuti adalah, penyakit paru-paru basah. Penyakit paru yang satu itu sangat mematikan, di antara beberapa penderita penyakit paru lainnya.

   Dulu sebelum Siti masuk sekolah Taman kanak-kanak, Nenek buyutnya meninggal karena penyakit paru.
Siti tidak mengetahui almarhum Nektu (Nenek buyut) memiliki penyakit paru jenis apa.

   Satu hal yang pasti, bahwa ibu dari Siti memiliki penyakit paru karena turun dari Nenek buyut Siti. Fauziyah sangat dekat dengan Neneknya, mengingat beliau merupakan cucu pertama yang paling disayang.

   "Nyonya." Seorang perawat memegang pundak Siti yang melamun.

   "Eh, iya?" Siti tersadar menatap dua perawat yang memasang wajah khawatir kearahnya.

BLACK ROSE DEVIL (The Adams) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang