Bab 24

690 109 7
                                    

"Orang yang mencintaimu akan mengingatkanmu akan kewajiban, aku sebagai seorang Istri yang mencintai Suami, tentu menjadi kewajibanku untuk mengajak Suamiku untuk Salat."

— Siti Marhamah —



SELAMAT MEMBACA







   Di sebuah paviliun dalam kawasan Istana Emas The Adams, yang dikelilingi oleh taman-taman hijau nan rimbun.

   Tepat di teras paviliun tersebut, Aisha bersama dengan keponakan ke-5 nya, yaitu Arion The Adams.

   Sekeliling mereka banyak para penjaga yang mengawasi, padahal dalam tembok Istana Emas cukup aman dari dunia luar.

   Mengingat orang-orang di luaran sana, menganggap bahwa Istana Emas The Adams hanyalah sebuah dongeng, alias tidak nyata.

   Hal itu tentu karena, belum ada satupun foto atau bukti lainnya yang menunjukkan tentang Istana Emas The Adams.

   "Kalian semua boleh tolong pergi sebentar?" tanya Aisha yang terdengar seperti perintah.

   Namun, para bawahan berwajah datar tersebut tetap tidak bergerak. Mereka masih berdiri tegak layaknya patung, seolah bukan manusia.

   "Hey, kalian! Aunty ku memerintah!" pekik Arion kesel, melihat tidak ada pergerakan dari para pengawal itu.

   Lagi-lagi tidak mendapatkan sahutan, mereka masih pada tempatnya. Melihat hal itu Aisha bingung, apakah mereka itu seperti robot yang diperintah oleh Tuan tertinggi saja?

   "Arion, mereka tidak bisa mendengar, ya?" tanya Aisha mulai menyadari sesuatu.

   "Ion, lupa. Aunty." Arion menepuk dahinya, menyengir menatap Aisha. "Mereka itu memasang alat peredam suara dalam telinga, hanya dapat mendengar suara perintah dari Istana utama saja."

   Mendengar penjelasan keponakannya, membuat Aisha menganggukkan kepala. Di balik niqobnya, Aisha merasa kasihan dengan para bawahan tersebut.

   "Aunty, mau tanya sesuatu, boleh?" Aisha menatap lekat Arion.

   "Boleh. Tanyakan saja, Aunty." Arion menganggukkan kepala balik menatap Aisha penasaran.

   "Masih ingat dengan alur cerita online yang dibuat oleh, Momy Siti?" tanya Aisha tiba-tiba.

   Wajah Arion seolah berpikir, cerita yang dibuat oleh Momy sambungnya, ia baca hampir 4 bulan yang lalu.

   "Semoga saja, Arion masih ingat," batin Aisha sangat berharap.

   Setelah beberapa menit Arion perpikir, bocah berusia 2 tahun yang telah dewasa oleh keadaan menganggukkan kepala.

   Membuat senyum Aisha terbit di balik niqob hitam, ia menatap serius keponakannya. "Ceritakan tentang, Aisyah."

   Tentu Aisha yang dimaksud adalah, Princess Aisyah The Adams dalam cerita, bukan dirinya sebagai Aisha The Adams yang nyata.

   "Princess The Adams, memang menceritakan semua tentang, Aisyah." Arion menggayungkan badan kekiri juga kekanan, menatap Aunty nya.

   "Iya juga, ya." Aisha menganggaruk kepala di atas khimar yang tiba-tiba gatal. "Aisyah, pernah disukai oleh laki-laki, atau dilamar oleh laki-laki?"

BLACK ROSE DEVIL (The Adams) ENDWhere stories live. Discover now