Bab 28

603 87 13
                                    

"Haruskah sekarang aku menyerah akan kehidupanku? Keinginanku cukup simpel, hanya ingin kasih sayang dari Suamiku."

— Siti Marhamah —

○○○○○○○

"Kita ini hanya orang asing, hanya saja tidur di kamar dan satu ranjang yang sama."

— Alexander The Adams —



SELAMAT MEMBACA








   Di sebuah rumah pohon dalam kawasan lingkungan Istana Emas The Adams, seorang gadis terduduk sendiri dengan napas yang ngos-ngosan.

   Rumah pohon yang lumanyan tinggi, membuat sang Gadis sesak napas saat sudah sampai. Ia mengeluarkan obat asma yang selalu ia bawa, saat ingin menghisap ternyata obatnya sudah habis.

   "Ya Allah, gimana ini?" gumamnya dengan susah payah menarik napas.

   Memang jatah obat tersebut habis dalam waktu 2 bulan, setelahnya ia harus datang ke rumah sakit untuk membeli obat yang baru.

   Tapi, sudah 3 bulan lebih ini ia tidak lagi datang ke rumah sakit. Karena sekarang ia sudah berada di Negara yang berbeda, tetapi tidak pernah melihat Kota dari Negara yang ia pijaki.

   Perlahan ia berdiri, menatap kebawah melihat-lihat yang bisa ia minta tolong. Untuk turun dari rumah pohon ini saja, rasanya sudah tidak sanggup. Bagaimana jika sampai di bawah, ia akan benar-benar kehabisan napas?

   "Ya Allah, kenapa sepi sekali?" Ia mulai menitikkan air mata, ketika tidak melihat para pengawal atau para pelayan yang berjaga.

   Rumah pohon yang Siti naiki memang sangat jauh dari Istana Utama, bahkan bangunan Istana sudah tidak nampak. Karena terhalang oleh pepohonan yang rimbun, sekeliling seperti hutan liar bedanya ini terawat.

   Gambarannya, seperti hutan hujan tropis yang bisa dijadikan tempat wisata. Indah memang, tetapi jika keadaan sepi seperti ini sangatlah menakutkan.

   Tubuh Siti kembali terduduk, sesak napasnya tidak akan hilang tanpa obat. Jika di Istana ia bisa melakukan nebul, tetapi ini di tengah hutan, tidak ada listrik ataupun alat-alatnya.

   Tiba-tiba di pendengaran Siti mendengar suara Serigala, tubuhnya langsung bergetar ketakutan. Suara itu sungguh dekat dengan tempatnya, ia mencoba melihat kebawah, di bawah sana ada beberapa ekor Serigala liar.

   "Apa aku akan mati dimakan, Serigala?" batin Siti mulai berpikir negatif.

   Serigala sering dianggap sebagai predator yang mengancam, bahkan banyak kisah-kisah di masyarakat zaman dulu yang mengatakan Serigala juga dapat memakan Manusia.

   Mengingat hal itu, membuat Siti semakin takut. Seumur hidup ia tidak pernah melihat Serigala secara langsung, hanya lewat hp atau tv bahkan dalam film.

   Tapi, semenjak ia bertemu dan ditakdirkan menjadi Istri Alexander, binatang-binatang liar sudah bisa ia lihat secara langsung, walaupun melihat dengan jarak dan banyak orang di sekeliking.

BLACK ROSE DEVIL (The Adams) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang