dua puluh satu

195 41 5
                                    

Chapter ini mungkin mengandung unsur yang bikin kalian gak nyaman atau terganggu⚠️
Untuk yang masih di bawah umur mohon bijak dalam memilih bacaan ya.

Cerita berikut hanya fiksi jika ada typo, kesalahan nama karakter dan penulisan yang kurang rapi harap dimaklumi.

Happy reading!

Lacuna


Nattawin memandang langit yang perlahan menjingga di atas kepalanya. Helahan nafas yang menyesakkan dada terus berhembus. Seberapa kuatnya pun dia, rasa sakit hatinya tidak akan pernah terobati.

"Kau mencintaiku Mile!"

"Kau selalu mencintaiku!"

Ratusan tahun atau bahkan ribuan kehidupan telah berlalu pun tidak akan menghapus semua jejak ingatannya pada kehidupan pertama mereka.

Kenapa? Pertanyaan itu selalu menghantuinya.

"Tidak. Aku membencimu Nattawin."

●●●

Pada akhirnya Nattawin menang atas kehidupan Pete.

Kehidupan indah milik Pete menjadi milik Luna setelah ditulis kembali oleh Nattawin dengan wajah bahagia penuh tawa, menertawakan Pete yang kebingungan dengan alur kehidupannya.

Pete sadar ada yang hilang tapi dia tidak tahu yang mana. Namun saat melihat Luna dan Vegas tampak mesra, Pete tahu bahwa semua yang dimiliki Luna harus menjadi miliknya.

Sisi yang tidak pernah terlihat dari diri Pete bermunculan, entah bagaimana tapi dia merasa Vegas adalah miliknya, dia menyadari sepenuhnya namun dia tidak tahu bagaimana perasaan yang dalam ini bisa ada di sana. Setiap kali melihat Vegas dan Luna, perasaan marah menguasainya dan dengan cepat membakar semua sisi kewarasannya.

Menciptakan banyak drama demi bisa memiliki Vegas seutuhnya. Melibatkan kekuasaan keluarganya, Vegas dengan cepat tunduk pada perintah orangtuanya. Dalam hati, Vegas  menimbulkan bibit dendam yang perlahan-lahan tumbuh dan tanpa sadar akan menghancurkan semuanya.

Pete pikir dia sudah menang, Vegas telah menikahinya. Dia pikir itu sudah cukup. Vegas bahkan membangun sebuah rumah besar yang begitu indah di ujung kota dengan danau buatan yang di kelilingi taman bunga dan sebuah dermaga.

Namun rumah besar ini bukan untuknya, dia memang mendapatkan kamar yang paling besar juga yang paling indah dan mewah yang langsung menghadap danau. Namun, Luna adalah alasan Vegas membangun rumah ini. Pria itu bahkan membawa kekasihnya untuk tinggal bersama sementara Pete bahkan tidak bisa melakukan apapun untuk menghentikannya.

Pada hari-hari yang berat Pete akan datang untuk duduk melamun di tepi dermaga. Sore dan cahaya menjingga, pantulan warna keemasan pada air danau setidaknya sedikit merendahkan hatinya yang kacau. Selalu seperti itu, kegiatan menenangkan hatinya yang kacau.

Berbulan-bulan berlalu, Pete telah berpikir jika dia telah salah memilih, Vegas begitu menawan tapi disaat yang bersamaan begitu menyakiti hatinya. Pada saat-saat itu, pete membiarkan dirinya melampiaskan emosinya kepada para pelayan, membuat namanya semakin buruk di depan semua orang. Namun ada satu pelayan yang tetap setia padanya, Namanya Chay. Pemuda manis itu tetap berada di sisinya di saat semua menjauh akibat sikapnya yang kejam.

"Kenapa?" tanya Pete. Matanya yang lelah menatap Chay yang tengah memijat pergelangan kakinya yang terkilir akibat dorongan dari Vegas tadi siang saat dirinya kembali mencari masalah dengan Luna.

"Tuan Pete baik." Jawaban itu membuat Pete tidak bisa untuk tidak tertawa, tepatnya tawa mencelah.

"Kau mengatakan aku baik? Apa otakmu bermasalah?"

LACUNA [BL]Where stories live. Discover now