tiga belas

318 77 17
                                    

Chapter ini mungkin mengandung unsur yang bikin kalian gak nyaman atau terganggu⚠️
Untuk yang masih di bawah umur Mohon bijak dalam memilih bacaan ya.

Cerita berikut hanya fiksi jika ada typo, kesalahan nama karakter dan penulisan yang kurang rapi harap dimaklumi.

Happy reading!

Lacuna

Mendengar Kisah yang lain.

Dua bulan berjalan dengan cepat. Hari-hari melelahkan itu telah berlalu. Semua kerja keras yang mereka tuangkan dengan penuh keringat dan airmata telah selesai. Build adalah yang paling semangat di sini. Setelah semua jenis emosinya dibabat habis-habisan sampai rasanya jiwanya akan hancur saat itu juga ternyata bisa dia lewati juga. Waktu syuting telah selesai. Semuanya telah bekerja keras.

"Bersulang!" Semuanya berseru senang.

Memang agak cepat untuk merasa senang, padahal prosesnya masih cukup panjang hingga series ini siap ditayangkan. Tapi bersuka cita sedikit atas kerja keras tidaklah masalah, bukan? Untuk menghargai segala jenis kerja keras yang mereka lakukan. Itu hal yang cukup wajar bagi mereka.

Build memejamkan mata saat merasakan sensasi membakar yang melewati tenggorokannya. Gelas kecil di tangannya dia genggam erat.

"Jika tidak bisa jangan dipaksa," bisik Bible yang duduk di sampingnya. Build membuka matanya dengan wajah berkerut.

"Aku bisa," Bible mendengus. Bisa darimananya? Baru satu gelas saja wajah pria itu sudah memerah.

"Jika toleransi alkoholmu rendah jangan memaksa." Sekali lagi Bible mengingatkan. Karena Build kembali disodorkan minuman dari para crew yang diterima dengan senang hati oleh pria itu tanpa perduli pada Bible yang meliriknya daritadi.

Build jarang meminum minuman beralkohol. Lagipula daripada bersenang-senang dengan minuman pembawa euphoria itu Build lebih memilih membeli makanan untuk dirinya makan. Tapi kali ini adalah pertama kalinya dirinya mengikuti acara minum-minum setelah syuting berakhir. Dia ingin menikmati hal ini.

Gelas ketiga dan Build sepenuhnya merasa dunia telah berputar. Lengannya menyenggol Bible membuat aktor tampan itu menoleh lalu berdecak sebal.

"Menyusahkan."

"Ayo," ajak Bible. Dia menarik tangan Build membuat pria itu ikut berdiri dengan sempoyongan.

"Kalian mau kemana?" Semua atensi beralih menatap keduanya yang berdiri menjulang di tengah. Bible membawa Build jatuh ke dalam pelukannya.

"Mengantarnya pulang," balas Bible singkat. Dia berlalu dari sana tanpa menghiraukan seruan yang lain.

"Sudah ku bilang untuk tidak memaksa, kau ini memang keras kepala sekali." Bible mengendong Build ke arah mobilnya yang terparkir di depan restoran tempat mereka merayakan syuting yang telah berakhir. Pria yang sepenuhnya mabuk itu hanya berguman. Wajahnya total merah.

Kembali di dalam restoran, Bas yang baru kembali dari toilet memandang bingung bangku Build yang kosong.

Nattawin yang melihat itu berseru dengan wajah mabuk, "jika kau mencari Build, dia tadi sudah pergi di antar Bible." Bas dengan cepat berlari ke depan restoran tapi sayang Build dan Bible sudah tidak ada di sana.

LACUNA [BL]Where stories live. Discover now