tujuh

440 86 9
                                    

Cerita berikut hanya fiksi jika ada typo, kesalahan nama karakter dan penulisan yang kurang rapi harap dimaklumi.

Happy reading!

Lacuna

Kembali pulang atau tidak sama sekali.

Saat terbangun dari tidurnya pagi ini Build merasa emosinya sangat tidak stabil. Entah kenapa dia ingin marah sekarang. Build merasa muak. Persetan dengan semuanya dia ingin kembali ke dunianya!

Pasti ada cara untuk kembali seperti sebelumnya, dia tidak mau berakhir buruk di sini.

Otaknya benar-benar buntuh. Build berjalan dengan cepat tanpa memakai sendal rumahnya mengabaikan segala macam sapaan yang dia terima dari para pelayan.

Mempercepat langkah kakinya saat dirinya menangkap cahaya terang dari pantulan air di luar. Hari sudah cukup siang dan danau ini ternyata benar-benar besar saat didekati dan dilihat langsung. Chay di belakang mengikuti tuannya yang tiba-tiba saja berjalan pergi tanpa membalas sapaannya. Chay khawatir melihat wajah tuannya yang terlihat kalut. Apa sesuatu terjadi semalam?

"Tuan Pete!" Teriak Chay. Matanya melotot melihat tuannya yang tiba-tiba melompat ke dalam air. Dia kemudian berlari cepat menyusuri dermaga kecil untuk ikut melompat menyelamatkan tuannya yang tidak kunjung muncul dari air.

Setahunya tuannya tidak bisa berenang tapi saat dia ikut masuk ke dalam air, tuannya tiba-tiba muncul dan berenang kembali kearah dermaga.

Masih berada di dalam air, Chay terheran-heran memperhatikan tingkah tuannya itu.

Build menarik nafas dengan cepat saat dirinya telah naik ke daratan. Pikirannya yang makin menggila membuatnya tanpa pikir panjang melompat ke dalam air. Danau ini seharusnya menjadi tempat paling dihindarinya tapi Build tidak tahan lagi.

Dinginnya air bahkan tidak membuat panas dalam dirinya berkurang tetapi semakin bertambah, ada apa dengan dirinya?

"Tuan Pete! Anda tidak apa-apa?" Teriakan Chay mungkin menyebabkan pelayan yang lain berdatangan.

Mereka berlari dengan panik menuju Build dan Chay. Semakin panik saat Build yang terlihat pucat tengah terbaring tidak bertenaga di atas papan kayu dermaga kecil itu.

"Tuan Pete." Kepala pelayan maju mendekati Build yang nampak memejamkan mata.

"Jangan menyentuhku!" teriak Build marah, dia masih tidak stabil sekarang. Pikiran berkecamuk semakin banyak.

"Kalian semua pergi," perintah Build tanpa membuka matanya.

Para pelayan pun mundur perlahan. Chay yang basah kuyup pun ikut melangkah mundur sebelum Build kembali bersuara.

"Kau tetap disini Chay."

"Baik Tuan."

●●●

Setelah berganti pakaian, Build untuk pertama kalinya duduk di meja makan rumah besar ini. Suasana terasa sunyi hanya ada dia dan Chay. Build pikir dia butuh Chay karena emosinya masih belum stabil, dia baru ingat jika sekarang tubuh Pete tengah mengandung, tindakan ceroboh yang dilakukannya tadi bisa saja membahayakan nyawa kecil itu. Dia tidak ingin membahayakan dirinya dan bayi dalam perutnya seperti tadi. Chay mungkin yang paling cocok menemaninya. Tapi tetap saja, dia begitu sensitif sekarang, hal kecil saja bisa membuatnya marah. Seperti sekarang,

"Apa yang kau lihat?" tanya Build ketus saat mendapati Chay yang diam-diam mencuri tatap padanya.

"Tidak ada Tuan Pete, maafkan aku."

LACUNA [BL]Where stories live. Discover now