empat belas

343 70 19
                                    


Cerita berikut hanya fiksi jika ada typo, kesalahan nama karakter dan penulisan yang kurang rapi harap dimaklumi.

Happy reading!

Lacuna

Setiap manusia pada dasarnya selalu mendapatkan yang terbaik berbeda dari makhluk hidup lainnya. Bahkan setelah berbuat buruk sekalipun, selalu ada hal yang membuat mereka kembali diterima lagi dan lagi karena mereka adalah makhluk yang paling dicintai oleh Sang pemilik kehidupan.

Kadang ketika kasih itu di salah artikan manusia, sesuatu yang buruk selalu terjadi.

Begitupun dengan Pete. Mati dengan menyedihkan membuatnya memupuk bara api di dalam dirinya, dendam itu nyata. Betapa dia mencintai sekaligus membenci Vegas yang telah menghancurkan kehidupannya.

"Dunia ini tidak sekecil yang kau bayangkan, Pete." Kemudian sesosok pria datang menghampirinya yang tengah tersesat di antara hidup dan mati.

"Siapa kau?" Sosok tanpa wajah dengan tudung hitam bertengger di kepala.

"Kau tidak perlu tau siapa aku di sini, kita akan bertemu lagi jika kau mau menerima tawaranku." Sosok itu menjulurkan tangannya.

Pete dengan mata tajamnya memperhatikan.

"Balas dendammu, ayo lakukan. Aku akan membantumu."

Pete masih tidak bergerak untuk menyambut tangan yang terbuka lebar di depannya.

"Kenapa? Kau tidak mau? Bukannya kau membenci Vegas?"

"Memangnya apa yang bisa dilakukan oleh sosok sepertimu?" Pete terlihat meremehkan. Sosok serba hitam itu tertawa.

"Aku bisa melakukan semuanya, Pete."

"Bahkan jika kau mau, aku bisa membuatmu terlahir kembali ke dunia baru di mana tempat itu yang akan menjadi saksi balas dendammu."

"Kau membenci Vegas, bukan?"

"Aku mencintainya."

Pete mencintai Vegas lebih dari apapun yang ada di semesta ini.

"Tapi, aku juga membencinya."

Namun, kebenciannya sama besarnya.

Diraih tangan yang terjulur di depannya itu tanpa ragu lagi.

"Kali ini biarkan aku menjadi pemeran utama dalam kisah milikku."

Sosok serba hitam itu tersenyum lebar penuh kebahagiaan.

"Kau tidak akan menemukan orang yang sama dua kali, Bahkan tidak pada orang yang sama."


•••

Build menatap kosong TV yang menyala di depannya. Menekan tombol di remote dengan sembarangan. Suara ketukan di pintu mengambil alih perhatiannya. Dengan malas dia beranjak untuk membuka pintu. Dalam pikirannya kalau bukan Bible yang sering datang menganggunya sudah pasti itu Bas, dia sama sekali tidak mempunyai tamu selain kedua orang itu. Dan lagi seluruh aktor mendapatkan istirahat selama seminggu sebelum memasuki masa promosi yang sibuk, membuatnya hanya berdiam di rumah tidak melakukan apapun.

Saat membuka pintu hanya wajah kebingungan yang dia keluarkan.

Sepi.

Tidak ada orang sama sekali di luar. Dia berjalan ke arah tangga sambil memperhatikan sekitarnya. Tidak ada tanda-tanda keberadaan seseorang di sana. Jika ada yang berbuat iseng setidaknya langkah kakinya masih bisa Build dengar tapi ini terlalu hening. Lantai 5 yang hanya berisikan empat unit itu tampak sepi. Build merinding, dia dengan cepat berjalan masuk kembali ke dalam unit tempat tinggalnya tapi terhenti saat penglihatannya menangkap sesuatu, ada sebuah kardus seukuran dus sepatu di samping pintu.

LACUNA [BL]Onde histórias criam vida. Descubra agora