delapan belas

403 48 4
                                    

Cerita berikut hanya fiksi jika ada typo, kesalahan nama karakter dan penulisan yang kurang rapi harap dimaklumi.

Happy reading!

Lacuna

Ruangan berantakan dengan buku dan ceceran kertas berada di mana-mana terlihat dipandangan Bible yang baru saja membuka pintu. Seorang lainnya hanya tersenyum lebar dari balik meja yang penuh tumpukan buku tersebut.

"Dilihat darimana pun, kehidupan kali ini kalian benar-benar mendapatkan darah yang sama." Bible mengingat seseorang yang lain, saat memasuki ruangan itu. Ciri khas yang sama serta senyum lebar yang sama.

"Aku tidak pernah menyesal terlahir sebagai adik dari Biu. Aku hanya menyesal karena kehidupan kali ini juga sudah tercemar." Nakunta atau Ta, adik kandung Build, bangkit dari tumpukan buku yang menutupinya, berjalan mendekat, menyambut Bible.

"Bagaimana keadaan kakakku itu?" tanya Nakunta.

"Seperti perkiraanmu."

Nakunta mengangguk paham, dia kemudian menjulurkan tangannya, meminta sesuatu. Bible menyerahkan ketiga buku yang dia ambil dari kediaman Build.

"Jelaskan dulu padaku." Bible mengambil tempat duduk di atas sofa panjang berwarna hitam setelah menyingkirkan lembaran kertas yang berhamburan, apartemen kecil ini entah kenapa dipenuhi dengan banyak sekali buku. Bible tidak mengerti untuk apa semua buku-buku ini, apakah anak ini membaca semuanya atau hanya ingin dia jadikan pajangan? Dia selalu berpikir Nakunta begitu aneh bahkan sejak dulu.

Nakunta berbalik, menaruh ketiga buku itu berjejeran di atas meja, dia menatap Bible dengan serius.

"Kau tau, kehidupan manusia itu seperti sebuah buku. Dalam tiap lembarnya menyimpan berbagai misteri yang membuat kita penasaran untuk membacanya. Kehidupan manusia pun begitu, kau begitu penasaran tentang segala sesuatu yang akan terjadi selanjutnya dalam hidupmu. Saat seorang manusia terlahir buku ini terbentuk dengan lembaran kosong, saat akhirnya bayi itu memulai langkah pertamanya, buku ini mulai menulisnya, setahun, dua tahun kehidupanmu, kata pertamamu, tangisan pertamamu, senyum bahagia pertamamu, Semuanya. Buku ini disebut sebagai buku kehidupan. Lembarannya akan berhenti diakhir nafas kita. Akhir kisah kehidupan kita."

Bible melirik buku-buku itu lalu ke arah Nakunta. Wajahnya begitu kaku tanpa ekspresi lebih. Dia sudah tahu hal itu anak ini sudah menjelaskan sebelumnya, tidak perlu menjelaskan kembali karena bukan penjelasan yang itu yang diinginkannya. Namun Bible hanya diam, menunggu ucapan selanjutnya dari adik Build ini.

"Saat kematian buku itu diberikan kepada kita sebagai hadiah dari sang pencipta. Baik buruknya yang terjadi itu akan tetap menjadi bagian dari diri kita. Karena kita ditakdirkan hidup hanya sekali, jiwa kita hanya dipakai sekali dalam satu kehidupan, Sang pencipta telah menetapkan aturan itu sejak dia menciptakan kita. Dan, mendapatkan ingatan dari seseorang yang pernah hidup dengan raga yang sama denganmu adalah sebuah kesalahan yang besar. Pencipta tentu sangat marah dengan hal itu, maka dengan itu dia juga menciptakan jiwa yang bisa terus hidup disetiap kehidupan dengan raga yang sama dan masih mendapatkan semua ingatannya untuk membantunya mencegah sesuatu yang salah."

"Jangan bilang kau?" Nakunta tersenyum miring menatap Bible.

"Kami disebut sebagai pelindung, kami juga mendapatkan sesuatu yang istimewa yang diberikan langsung oleh Sang pencipta, untuk membantu kami menata kehidupan ini agar berjalan dengan semestinya."

Terjawab sudah semua keanehan Nakunta sejak kehidupan raga ini masih bernama Vegas. Anak kecil nakal yang selalu menjahili Vegas dan punya banyak keberuntungan dalam hal apapun ternyata memang mempunyai kekuatan istimewa. Namun, bukan hanya Nakunta seorang saja yang mendapatkan kekuatan pelindung itu.

LACUNA [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang