delapan

391 83 6
                                    

Cerita berikut hanya fiksi jika ada typo, kesalahan nama karakter dan penulisan yang kurang rapi harap dimaklumi.

Happy reading!

Lacuna


Perjalanan terasa sangat lama bagi Build. Telinganya sudah sakit sedari tadi mendengar omelan Bas yang tidak berhenti dari dalam rumahnya sampai mereka sudah naik mobil dan mobil itu sudah berjalan dia tetap saja mengomel.

"Maafkan aku. Berhentilah memarahiku. Aku sudah minta maaf berulang kali, apa kau tidak puas dengan itu?" Tanya Build akhirnya. Dia harus menyelamatkan pendengarannya dulu.

Bas menoleh sekilas dengan tatapan tajamnya.

"Tidak. Kau benar-benar menyusahkanku, kau tau itu. Aku bangun pag–" Build memutar matanya dengan kesal lalu menyela.

"Kau bangun pagi-pagi sekali demi menjemputku yang tinggal di ujung bumi ini, aku tau Bas. Maafkan aku yang tertidur seperti orang mati selama dua hari ini, maafkan aku karena sudah membuat repot dirimu, maafkan aku karena sekarang kita sudah sangat terlambat, lalu apalagi? Mau kau marah sampai tenggorokanmu sakit pun tidak akan mengubah keadaan."

Bas berdehem pelan, "tenggorokanku memang sudah sakit."

"Maka berhentilah mengomel!" Teriak Build dengan frustasi.

"Baiklah dan jangan berteriak padaku begitu."

"Maaf."

Lalu hening. Bas akhirnya berhenti memarahi Build. Dia sekarang fokus mengemudi, perjalanan masih cukup panjang. Menginjak pedal gas, mobil melaju dengan cepat membelah jalanan.

Melihat itu akhirnya Build bisa menghela nafas dengan lega. Pendengarannya sekarang aman. Dia lalu mengambil naskah dalam tasnya. Membuka halaman yang dia hafal dengan baik. Aneh sekali pikirnya di sini dia bahkan tidak mendapatkan masalah dalam mengingat semua yang tertulis di naskah berbeda saat dia berada di dunia aneh itu, dia kesulitan untuk mengingat semuanya. Benar, Build baru menyadarinya sekarang. Sejak dia terbangun tadi pagi. Ada yang salah dengan memori ingatannya.

Membalikkan halaman Build membaca lagi. Vegas memang pulang ke rumah sebelumnya karena masalah tanah sepetak yang dijual Pete, dia datang untuk marah tapi sayangnya ada Tankhun yang datang membela Pete. Build ingat ini, kejadian itu saat awal dia tersadar di dunia aneh itu. Lalu kemudian dia membaca lagi, Vegas di hari selanjutnya pulang dan memarahi Pete karena Pete mengatakan banyak hal buruk tentang Luna. Vegas marah dan membawanya ke danau lalu menenggelamkannya untung saja ada Tankhun dan suaminya yang menolong Pete. Tanda sadar tangan Build bergerak menyentuh perutnya.

"Ada apa?" Ternyata Bas diam-diam memperhatikan. Raut wajah sedih yang sekilas ditunjukan Build, membuat dia bertanya.

Build menoleh dengan kaget tapi dengan cepat menetralkan mimik wajahnya. Dia mengeleng tanpa mengatakan apapun, kembali sibuk dengan naskahnya.

Teriakan yang dia dengar terakhir kali sebelum dia pingsan ternyata adalah milik Tankhun.

Dan mungkin saja ... sesuatu yang buruk yang tertulis di naskah juga terjadi di sana.

Bayinya ... Build mengeleng.

Kejadian yang dia alaminya sesuai semua dengan naskah lalu kenapa dia tidak bisa mengingatnya?

Kenapa?

Padahal dia sudah hafal setengah mati saat isi naskahnya, lalu kenapa?

Dia sampai harus membuat dialog sendiri namun pada akhirnya alurnya tetap berjalan dengan benar. Tidak seperti dugaan awalnya yang merasa aneh dengan keadaan di sana. Build pikir dia sudah melenceng jauh dari isi naskah. Dia pikir alurnya telah berubah karena dia bertindak seenak hati. Tapi isi naskah menjelaskan sebaliknya, semuanya sesuai alur. Tidak ada yang salah meski dialog terasa berbeda semuanya berjalan ke satu titik yang sama.

LACUNA [BL]Where stories live. Discover now