tiga

437 95 4
                                    

Cerita berikut hanya fiksi jika ada typo, kesalahan nama karakter dan penulisan yang kurang rapi harap dimaklumi.

Happy reading!


Lacuna

Build tidak berpikir akan segugup ini. Ayolah ini bukan series pertamanya. Tapi memperkenalkan diri diantara para aktor besar lainnya membuat dia minder dan merasa kecil. Untungnya semua yang ada di sana bersikap baik. Namun ada satu orang yang membuatnya kesal, orang itu adalah Bible Sumettikul.

"Apa Bible Sumettikul ini memang selalu seperti itu?" Build menatap Bas yang mengemudi. mereka dalam perjalanan pulang sehabis pertemuan perdana. Hari ini hanya perkenalan dan sedikit membahas plot series secara singkat, latihan akan dimulai besok lusa.

"Seperti itu bagaimana?" balas Bas tanpa menoleh. Dia fokus ke jalanan.

"Kau tidak melihatnya menabrakku? Aku seperti angin lalu saja. Dia bahkan tidak berhenti dan meminta maaf."

Bas melirik singkat Build yang sedang kesal di sebelahnya.

"Aku rasa karena kau menghalangi jalan."

Build menatap Bas dengan kesal. "Aku bahkan berdiri hampir menempel di tembok! dia sengaja, aku tahu. Jalan keluarnya sangat lebar dan dia lebih memilih berjalan di dekatku lalu dengan sengaja menabrakku."

"Dia aktor yang buruk, sangat sombong! lihat saja cara perkenalannya tadi." Build masih sibuk mengoceh tentang kesan pertamanya pada Bible. Semua buruk baginya. Pertemuan pertama membuatnya langsung bisa menyakinkan dirinya bahwa Bible adalah partner yang buruk nantinya. Semoga saja dia tahan sewaktu syuting berjalan nanti.

"Dia memang terkenal, penggemarnya ada dimana-mana. Namun ternyata sikapnya sangat buruk. Kenapa orang dengan sikap buruk selalu beruntung?" Masih belum selesai. Kekesalan hatinya masih sangat membara.

"Kau tau Bas," kata Build menoleh lagi pada Bas, "bahkan tadi saat pembahasan singkat dia sering menatapku dengan sinis! Aku bahkan tidak tau di mana letak salahku sampai ditatap seperti itu."

"Bagaimana kau tau dia menatapmu dengan sinis sedangkan kacamata hitamnya tidak dia lepas sama sekali?" balas Bas dengan heran.

Wajah Build semakin tertekuk.

"Aku bisa merasakan aura tidak bersahabat miliknya. Lagipula kepalanya menyerong ke arahku terus."

Bas pusing dengan penjelasan Build, dia hanya menguman mengiyakan.

"Dari sekian banyaknya aktor kenapa mereka memilih Bible? masih banyak aktor aktor hebat lainnya, apa Bible benar-benar bisa memerankan Vegas?"

"Apa kau tidak pernah menonton salah satu film atau series Bible?" Bas terpaksa menimpali setelah mendengar perkataan Build yang terkesan merendahkan aktor paling mahal itu. Apa dia tidak tau Bible benar-benar adalah yang terbaik dari yang terbaik? Skill aktingnya benar-benar di luar jangkauan bagi mereka. Bukan tanpa alasan dia menjadi aktor paling mahal sekarang.

"Tidak. Aku terlalu sibuk bertahan hidup dan tidak punya waktu untuk sempat melihat karya orang lain." Build tersenyum masam.

"Wah, kau benar-benar ya. Saranku padamu, jangan merendahkan Bible. Dia benar-benar luarbiasa jika sudah serius dengan aktingnya."

"Karakter Vegas begitu kuat. Saran tambahan untukmu, berhati-hatilah."

"Vegas bahkan tidak berpikir dua kali untuk membunuhmu." Bas melirik sekilas.

"Hey, hey, kemana arah pembicaraan ini? Aku masih Build. Kenapa serius sekali? Itu hanya series."

"Tidak ada yang tahu cara kerja aktor terkenal itu bukan? Sudah sampai, sana turun! Kau harus istirahat yang cukup aku akan menjemputmu lusa nanti." Build memandang sekelilingnya. Dia sampai tidak sadar dengan perjalanan jauh karena sibuk mengoceh tentang kekesalannya pada Bible.

LACUNA [BL]Where stories live. Discover now