Bab 45

12K 378 2
                                    

Pagi ini Jihan sudah memiliki janji kepada kedua sahabatnya, mereka akan jogging pagi bersama-sama, tapi seperti hari-hari sebelumnya Dewa dan Mama Risa menghalanginya untuk pergi jogging bersama sahabat-sahabatnya, ini membuat Jihan cukup sedih dan takut jika tidak diizinkan, kasian sahabatnya yang datang pagi-pagi hanya untuk jogging bersama.

"Aku tahu kamu udah lama gk jogging bareng sahabat kamu, tapi kamu lagi hamil besar sayang."

"Tapi aku larinya biasa aja, lagian ada mereka yang jagain aku" kata Jihan memaksa.

Mama Risa yang melihat Jihan hampir menangis itu merasa tidak tega, kalau dipikir-pikir Dewa dan dirinya selalu menyuruh Jihan tetap dirumah selama hamil, bukan tanpa alasan tetapi mereka tidak ingin Jihan dan bayinya kenapa-napa.

"Yaudah Dewa, biarin aja Jihan, Mama yakin Jihan bisa menjaga diri."

"Yaudah oke, tapi jangan pulang terlalu siang, aku tunggu kamu dirumah" ucap Dewa.

Wajah Jihan yang awalnya murung dan sedih, sekarang tiba-tiba menjadi sumringah kegirangan, Jihan lalu memeluk suaminya.

"Makasih sayangg" setelah mengatakan itu ia mencium pipi Dewa.

"Jihan jogging dulu ya, assalamualaikum" pamitnya.

"Hati-hati, waalaikumsalam"

Jihan berjalan menuju sahabatnya yang sedang menunggu diruang tamu, senyum lebar terukir dibibir Jihan, sementara teman-teman Jihan sedang takut jika Jihan kena marah.

"Jihan, gimana?" Tanya Dara.

"Dibolehin gk Ji?" Timpal Amel.

"Iya dongg, awalnya gue di tahan buat gk pergi, tapi akhirnya gue diizinin pergi" ucap Jihan sambil tersenyum lebar.

"Sebahagia ini ya lo Ji?" Tanya Amel.

"Iya dongg, gimana gk bahagia"

"Maklum ya bumil emang beda kalau lagi bahagia kayak gini" ucap Dara.

"Yaudah ayo jalan sekarang, mumpung masih pagi" ajak Amel.

Mereka pun berjalan keluar untuk melaksanakan jogging pagi mereka, seperti yang dikatakan Jihan tadi, tidak mungkin mereka berlari, mereka hanya jalan-jalan santai menghirup udara segar di luar, entah ini bisa di namakan jogging atau tidak, mungkin bisa dibilang jalan pagi, tapi Jihan dan sahabatnya sudah memakai baju khusus untuk olahraga kali ini. Sambil berjalan mereka mengobrol hal random.

"Gue gk nyangka Jihan yang dulunya jomblo sekarang udah punya suami dan lagi hamil gede" ucap Dara.

"Iya Dar, padahal baru kemarin kita jalan-jalan dengan bebas di luar, sekarang mah apa-apa harus izin dulu sama suami" kekeh Amel.

"Yang udah punya suami emang beda ya Mel" balas Dara.

"Hehehe, gue juga gk nyangka, padahal dulu gue gk pernah pacaran tapi malah langsung dinikahi Duda Keren kayak Mas Dewa"

"Walaupun status Pak Dewa dulu duda, tapi Pak Dewa emang pilihan yang tepat Ji" ucap Dara.

"Gue setuju banget sama lo Dar, Pak Dewa itu suami able banget" timpal Amel.

"Tapi kadang ngeselin tahu" balas Jihan.

"Iya, tapi Pak Dewa selalu siaga, entah lo belum hamil maupun udah hamil kayak gini" Dara.

"Gue pengen deh punya suami kayak Pak Dewa, sisain satu buat Amel yallah" ucap Amel.

Jihan dan Dara terkekeh melihat Amel yang berdoa sambil mengangkat tangannya, seperti menghayati sekali.

"Bukannya udah?" Ucap Dara.

"Gue kan masih jomblo Daraa"

"Pak Vino lo anggap apa Amel" jawab Jihan.

Duda Keren Suami Idaman (Selesai)Where stories live. Discover now