Bab 27 WARNING 18+⚠️

32.5K 673 6
                                    

Pagi sudah tiba cewek itu terbangun dari tidurnya karena seseorang membangunkannya dengan kecupan di pipinya, Jihan membuka matanya sedikit demi sedikit, seketika Jihan tersenyum mendapati Naya yang sedari tadi setia menunggunya, melihat Jihan sudah bangun, tanpa aba-aba Naya langsung memeluk tubuh Jihan dengan erat, sontak Jihan ikut memeluk Naya erat. Entah bagaimana bisa Naya berada disini, kemarin setelah kejadian itu Jihan memutuskan untuk menginap di rumah Ayahnya, karena rumah Ayahnya tak jauh dari pasar malam berada, Jihan juga malas bertemu Dewa, alhasil ia memutuskan menginap semalam disini, ia juga tidak ingin membangunkan Naya jika kemarin malam ia pulang.

"Mama kenapa nggak pulang kerumah?" Tanya Naya setelah puas memeluk Jihan.

"Kemarin udah malem banget, jadi Mama tidur disini deh" jelas Jihan.

"Mama kemarin pasti bingung nyari Naya ya." Ujarnya.

Jihan sampai lupa menanyakan bagaimana bisa Naya berada di rumah Wilona, apa yang terjadi sampai Naya disana.

"Kenapa Naya nggak pegang tangan Mama erat? Mama sampai hampir gila nyari kamu di tempat itu."

Naya menunduk merasa bersalah "Maafin Naya Ma, kemarin Naya juga nggak bisa nemuin Mama, Naya sempat nangis karena bingung, terus ada Tante Wilona yang ngajak Naya pulang kerumahnya, terus Tante telepon Papa." Jelas Naya.

"Kenapa kamu langsung mau di ajak? Gimana kalau Tante itu ada niat jahat."

"Naya nggak bisa mikir lagi Ma, Naya takut."

Jihan kembali memeluk tubuh Naya, ini semua salahnya, kalau saja Jihan tidak mengajak Naya ke tempat itu, pasti Naya tidak akan hilang seperti kemarin, apalagi orang yang pertama kali menemukan Naya adalah Wilona yang notabenenya mantan pacar suaminya, tetapi ia juga harus mengucapkan terimakasih kepada Wilona karena telah membawa Naya pulang dengan selamat.

"Maafin Mama ya karena nggak bisa jagain kamu" ucap Jihan mengelus rambut Naya.

"Nggak Ma, jangan ngomong gitu! Naya sayang sama Mama." Naya semakin mengeratkan pelukannya.

"Yaudah yuk kebawah, pasti kamu belum sarapan kan." Ajak Jihan, mereka beranjak dari ranjang lalu turun kebawah untuk sarapan.

Dilantai bawah sudah ada Bundanya dan Dewa yang sedang mengobrol di meja makan, sebenarnya Jihan sangat malas bertemu Dewa, tapi ia harus bersikap biasa saja didepan Bunda dan Naya, karena mereka tidak tahu bahwa Jihan dan Dewa sedang ada masalah.

"Good morning sayang" ucap Dewa tersenyum kearah Jihan, tetapi Jihan tidak menggubris, ia justru langsung pergi kedapur untuk mengambil makanan.

Dewa yang melihat perubahan dari Jihan merasa sedih, pasti Jihan masih marah soal kemarin, ia juga bodoh karena tidak memikirkan Jihan, harusnya kemarin ia tidak meninggalkan Jihan sendirian di pasar malam.

"Naya mau makan apa sayang"

"Nasi goreng!" Ucap Naya bersemangat.

Jihan mengambil sedikit nasi goreng beserta ayam, lalu memberikan makanan itu kepada Naya.

Setelah Naya berangkat ke sekolah, Jihan memutuskan untuk bersiap ke kampus, sementara Dewa masih berada dirumahnya, hari ini Dewa meliburkan diri dari pekerjaannya sehari penuh, Dewa duduk di sofa kamar Jihan, sembari menunggu Jihan selesai mandi, beberapa saat kemudian Jihan keluar dengan hanya mengenakan handuk yang dililitkan di badannya tanpa memakai sehelai kain di tubuhnya, pria itu menatap Jihan sambil tersenyum.

"Kamu kalau masuk kamar ketuk dulu dong, jangan asal masuk aja." Ucap Jihan ketus.

Dewa menghampiri Jihan "Kenapa aku harus minta persetujuan kamu untuk masuk ke kamar istriku sendiri?"

Duda Keren Suami Idaman (Selesai)Where stories live. Discover now