Dewanta Pancaloka adalah seorang Duda anak satu, yang memiliki putri bernama Nayanda Anastasia.
Dewa memilih untuk menduda selama 5 tahun karena ia masih merasa kehilangan semenjak kepergian istrinya, saat melahirkan Naya, bahkan kedua orang tuanya...
Aku menerima saran dan kritikan, kalian bisa komentar apapun tentang cerita ini.
Maaf jika ada typo, selamat membaca guys 😚
~ HAPPY READING ~
****
Pagi hari yang cerah, memperlihatkan seorang gadis yang masih terlelap di atas ranjang. Ruangan bercat Gold, dan terpasang setiap foto dirinya bersama sahabat dan keluarganya. Siapapun yang berada di kamar itu akan merasa nyaman, contoh nya gadis itu, jam menunjukan pukul 07.20, tapi gadis itu masih belum terbangun dari mimpi indah nya itu . . .
Drtttdrttt . .
Deringan ponsel membuat sangempunya mengeliat, gadis itu membuka matanya sedikit demi sedikit, lalu meraih ponsel yang berada di atas nakas.
"Siapa sih yang nelfon sepagi ini" Gumamnya.,
Gadis itu masih dalam acara tidurannya, ia tidak berniat untuk duduk bersandar, sepertinya gadis itu merasa terganggu karena deringan ponselnya. Gadis itu lalu menggeser tombol hijau, dan menempelkan ponselnya ketelinga.
"Halo?"
"Lo kemana kok belum ada dikampus?"
"Ini masih subuh, kurang kerjaan banget gue berangkat subuh-subuh"
"Astaga Jihan, ini udah hampir jam 8 woe, kelas bentar lagi mulai!"
Gadis itu bernama Melinda Jihana Putri. Reflek ia duduk ketika sahabat nya itu memberitahu, bahwa sekarang sudah bukan subuh lagi, tapi sudah siang. Tamat lah riwayatnya sekarang, mungkin kali ini Jihan akan di suruh mengerjakan tugas berkali lipat, karena dosen killer nya. .
"OMG! Mati gue"
"Mending lo pergi mandi terus siap-siap deh"
Tut tut tut . .
Panggilan putus secara sepihak, tak menunggu waktu lama, Jihan langsung saja beranjak dari tempat tidurnya, lalu masuk kedalam kamar mandi.
Selang beberapa menit, ia menyelesaikan acara mandinya, segera ia memakai pakaiannya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Setelah selesai, ia berdandan elegan tidak perlu terlalu menor, ia hanya memakai bedak bayi, dan minyak telon yang ia oles kan di leher, tak lupa ia memakai liptin kesukaaan nya, terakhir ia memakai parfum berwadah gold, karena Jihan sangat menyukai warna gold dan juga biru..
Gadis itu berlari menuruni anak tangga, ia membawa tas kecilnya. Tak lupa ia menyapa sang bunda yang sedang menyiapkan sarapan.
"Selamat pagi bunda" ujar gadis itu sambil mencium pipi sang bunda Yunita Agustin.
