Bab 3

36.1K 1.5K 19
                                    

Aku menerima saran dan kritikan, kalian bisa komentar apapun tentang cerita ini.

~ HAPPY READING ~

****

Dewa pov.

Pagi yang cerah mungkin membuat semua orang bersemangat, tapi tidak denganku. Hari ini langit menjadi gelap seperti tidak ada cahaya yang menyinari bumi, aku tidak bisa tidur dengan tenang karena aku masih belum menemukan putriku, tetapi aku sudah menyuruh orang suruhanku untuk mencari keberadaan anakku, hari ini aku tidak bersemangat dengan apa yang seharusnya ku lakukan, aku akan terus sibuk untuk mencari Naya putriku, tidak peduli dengan aktivitasku biasanya, yang setiap pagi aku bekerja di kantor. Aku bersumpah akan memberi pelajaran kepada orang yang telah menculik putriku, dia tidak tahu saja siapa Ayahnya.

"Gimana Dewa, masih belum ada perkembangan tentang Naya?" Tanya Mama ku yang entah kapan dia masuk kedalam kamarku.

Aku berdiri menghampiri Mama yang berdiri di ambang pintu, aku memegang pundak Mama lalu aku berkata "masih belum ada kabar, tapi Mama tenang aja, hari ini Dewa akan menemukan Naya."

Mama menginap dirumahku karena dia sangat mengkhawatirkan Naya, semalam setelah aku kembali dari Mall, aku memberitahu semuanya kepada Mama. Dia sangat terkejut mendengar pengakuanku malam itu, tapi aku mencoba menenangkan Mama, dan aku berjanji akan menemukan Naya secepatnya dengan cara apapun itu.

"Aku pergi ya Ma, Mama dirumah aja doain Dewa agar bisa menemukan Naya." Ujarku tak lupa mencium kening Mama, dan aku langsung beranjak dari sana.

Aku berjalan menuju mobil, tapi tiba-tiba deringan ponsel menghentikanku melangkah, aku langsung mengangkat telepon itu.

"Halo, gimana perkembangannya?"

"Saya sudah menemukan Naya pak"

Tidak menunggu lagi aku mematikan telepon secara sepihak, langsung saja aku berlari menuju mobil dan menjalankannya.

Di lain sisi, Jihan sedang bergelut di dapur, mambantu Nita menyiapkan sarapan. Menu sarapan hari ini adalah nasi goreng, sementara Naya sedang bermain bersama Jiana di ruang keluarga.

Tak menunggu waktu lama lagi masakannya sudah siap, segeralah ia membawa nasi goreng beserta ayam goreng di piring yang berbeda, Jihan membawa satu persatu nasi goreng itu.

"Ayo makan" instruksi Jihan, Jiana dan Naya pun berjalan menuju tempat makan.

Jihan tersenyum mendapati wajah bahagia Naya hari ini, pasalnya Jihan terus khawatir karena memikirkan Naya yang semalam menangis, sekarang Jihan sudah lega karena Naya sudah tidak sedih lagi.

"Naya makan yang banyak ya" ucap Nita sembari tersenyum melihat Naya, entah mengapa ia sangat bahagia dengan kedatangan Naya disini.

"Siap Nenek!" Balas Naya semangat

Tidak lama berada di meja makan, mereka menyelesaikan makanan mereka dengan cepat. Sekarang tersisa Jihan dan juga Naya, mereka berada di ruang tamu dengan Naya yang manja kepada Jihan, sedari tadi Naya memeluk tubuh Jihan. Itu membuat jiwa-jiwa keibuan Jihan terlihat, padahal mereka baru bertemu kemarin, tapi Jihan sudah merasa nyaman saat bersama Naya, menurutnya Naya ini sangat lucu. Sementara Nita dan Jiana pergi membeli stok bumbu dapur. Jihan memilih dirumah karena Naya pun tidak ingin pergi.

"Naya hafal ngga sama alamat rumah Naya?" Tanya Jihan sembari mengelus rambut Naya yang terurai.

"Naya ngga inget Kak" Balas sambil memanyunkan bibirnya.

Duda Keren Suami Idaman (Selesai)Where stories live. Discover now