Bab 31

23.5K 691 18
                                    

Hari yang telah mereka rencanakan, untuk pergi liburan pun telah tiba, seperti yang sudah Jihan bicara, Dara dan Amel ikut pergi bersama. Mereka sudah tiba mereka berdua benar-benar kaget melihat Pak Vino yang berada disini, kemarin Jihan memberitahu perihal Pak Vino yang sudah kembali, tetapi Dara dan Amel tidak percaya, mereka pikir Jihan membohongi keduanya, ternyata apa yang di katakan Jihan memang benar, sekarang mereka melihat Pak Vino yang berada di hadapannya, sedang memasukkan barang-barang kedalam mobil, Pak Vino sangking sibuknya sampai tidak melihat kehadiran mantan siswi nya itu, tapi setelah Pak Vino selesai dengan pekerjaan ia menyadari kehadiran kedua perempuan itu.

"Hallo Pak" sapa Dara dengan cengiran.

"Kalian memang gk pernah berubah ya." Kekeh Vino.

"Pak Vino kemana aja?" Tanya Amel.

"Kepo ya." Balas Vino sambil menunjukan wajah menyebalkan.

Pak Vino yang memiliki gelar sebagai dosen killer sekarang malah menjadi pelawak, tapi mantan dosennya ini menjadi sangat tampan, padahal hanya 4 bulan tidak melihatnya, batin Amel.

"Selain killer, bapak ini juga suka ngelawak ya." Ucap Dara.

Seketika obrolan mereka terputus karena kehadiran Dewa "udah Vin? Ayo berangkat sekarang."

"Udah semuanya."

Dara dan Amel kemudian bertegur sapa dengan Vania yang berjalan kemari "Pagi mbak Vania." Ucap Amel.

Dengan wajah tidak mengenakkan Vania membalas "ya, pagi."

Hal itu membuat Dara dan Amel merasa jengkel dengan Vania, sungguh jutek sekali perempuan itu.

Perlahan satu persatu orang yang ikut ke bandung itu masuk kedalam mobil, tetapi mobil itu hanya muat di naiki 4 orang sementara Naya masih kecil sehingga bisa masuk kedalam mobil, Dewa sebenarnya sudah menduga bahwa mobilnya tidak muat dengan banyak orang, tersisa Vino dan Amel yang harus pergi berdua mengendarai mobil Vino.

"Gk masalah kn nyetir sendiri ke bandara Vin?" Tanya Dewa.

"Aman Wa, aku biasa nyetir mobil dengan perjalanan jauh kok."

Disisi lain Amel merasa tidak nyaman melakukan perjalanan berdua dengan Pak Vino, walaupun sudah tidak menjadi dosen, tetapi perempuan itu masih ingat betul kekejaman dosen killer nya ini, ia pernah disuruh mengerjakan tugas sebanyak-banyaknya, karena tidak mengerjakan tugas dari Pak Vino, sungguh waktu itu adalah hari paling menyebalkan baginya.

"Udah Mel, cuma hari ini aja kok, walaupun killer Pak Vino cowok baik, percaya sama gue." Jihan mencoba meyakinkan sahabatnya.

"Terpaksa gue Ji, daripada gue gk jadi ikut." Balas Amel.

Setelah Amel masuk kedalam mobil, mereka pun melajukan mobilnya menuju bandara, didalam mobil terlihat Vino yang sedang fokus menyetir sedangkan Amel yang mengotak-atik benda pipih yang ia pegang, sesekali Amel melirik kearah Vino, ia melihat Pak Vino semakin bertambah tampan untuk kesekian kalinya.

"Saya tahu kalau saya ganteng." Ucapan Vino membuat Amel tersentak kaget.

"Pede amat si Bapak"

Vino terkekeh "harus pede yang penting gk telanjang."

Sangat menyebalkan, dulu killer sekarang begitu menyebalkan nya Pak Vino ini.

"Terserah Pak Vino"

Menjahili Amel memang sangat menyenangkan, ternyata siswinya ini sangat lucu.

-

Sekarang mereka sudah berada di villa milik Vino, perjalanan mereka di tempuh dengan menggunakan pesawat, mereka sangat kelelahan sehingga Dewa dan Jihan tidak bisa menahannya, mereka tertidur lelap di atas ranjang kamar yang telah di siapkan, Naya, Dara dan Amel juga beristirahat, sementara Vino dan Vania sedang mengobrol bersama di dekat kolam renang villa itu, Vania tidak hentinya mengutarakan rasa senangnya bisa melihat Vino lagi, mereka berbincang tak sengaja membahas masalahnya dengan Dewa waktu itu.

Duda Keren Suami Idaman (Selesai)Where stories live. Discover now