Bab 44

11.3K 418 2
                                    

Beberapa bulan kemudian, perut Jihan sudah mulai semakin besar, Jihan juga sudah cuti kuliah karena kondisinya yang sedang hamil, Mama Risa juga menginap dirumahnya karena ingin menjaga dan menemani Jihan, karena Dewa sibuk di kantor, sahabat Jihan juga sibuk kuliah, alhasil setiap harinya ia harus sendiri di temani art, tapi syukurlah mertuanya sangat pengertian dan mau tinggal dirumahnya sementara sampai ia melahirkan, sementara Bunda setiap harinya juga selalu datang kerumah untuk menjenguknya, sungguh Jihan ingin berterimakasih karena sudah memberikan dua ibu yang baik seperti mertua dan Bunda nya, Jihan berniat untuk menjemput Naya disekolah, tetapi ia dilarang pergi oleh Mama Risa.

"Sayang dengerin Mama ya, kamu harus banyak istirahat."

"Tapi Jihan bisa kok jaga diri, cuma jemput Naya. Kasian Naya selama Jihan hamil, Jihan udah gk pernah jemput Naya."

"Yaudah Mama percaya sama kamu, kalau ada apa-apa telepon Dewa atau Mama ya."

"Iya Ma siap, Jihan juga mau izin kerumah Amel ya nanti setelah jemput Naya."

"Jangan sore-sore pulangnya, nanti Dewa nyariin kamu."

"Iya Mama, Jihan pamit ya assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, hati-hati ya sayang."

Jihan bergegas menuju ke sekolah Naya, di perjalanan Amel menelpon, ia mengangkat telepon itu.

Halo Ji?

Iya Mel, gue jemput anak gue dulu

Lo gapapa Ji nyetir sendiri?

Iya Mel, gue gapapa

Yaudah gue tunggu ya, Dara udah dateng juga

Oke see you

Setelah itu sambungan terputus, akhirnya ia sampai di sekolah Naya, ia langsung turun untuk mencari Naya. Ia melihat Naya ditaman bersama seseorang pria, ia buru-buru menghampiri Naya.

"Sayang"

"Mama"

Mereka berpelukan yang disaksikan oleh pria yang mengobrol bersama Naya, Jihan menatap wajah pria itu, ia merasa tidak asing dengan pria yang ada di depannya ini.

"Halo Jihan."

"Lo Riki?"

Pria itu tersenyum dan mengangguk, penampilan Riki saat ini sudah jauh berbeda, sudah lama tidak melihat Riki, karena kabarnya Riki pindah keluar negeri, kalian pasti mengingat Riki kan? Cowok yang menyukai Jihan di awal part, iya dia Riki.

"Udah lama banget emang ya? Sampai lo lupa wajah gue" Kekeh Riki.

"Sorry Rik hehe."

"Gimana kabar lo dan itu" ucapnya sambil menunjuk perut Jihan yang sudah terlihat besar.

"Alhamdulilah sehat Rik."

"Bagus kalau sehat."

"Lo udah tahu ya Rik?" Tanya Jihan.

"Iya gue udah tahu, waktu lo di antar Pak Dewa ke kampus itu."

Jihan mengingat kejadian itu, waktu Jihan di antar Mas Dewa sampai halte bus, ia bertemu Riki tapi Jihan tidak memberitahunya soal Mas Dewa, Jihan langsung pergi meninggalkan Riki.

Duda Keren Suami Idaman (Selesai)Where stories live. Discover now