Bab 4

40.9K 1.1K 15
                                    

Aku menerima saran dan kritikan, kalian bisa komentar apapun tentang cerita ini.

~ HAPPY READING ~

****


Kegelapan yang menyelimuti semesta telah sepenuhnya lenyap, langit yang sebenarnya berwarna hitam kini telah bewarna putih biru dengan awan berarak yang menghiasinya. Cahaya terang memancar dari sang surya yang terbit di ufuk timur, mengantar pagi tiba di hadapan kita. Gadis berinisial MJP itu sekarang sedang berada di kantin, seperti halnya dengan pagi hari yang biasanya terlihat cerah, membuat Jihan merasa di pagi hari kali ini sangat gelap. Ia tidak bersemangat pagi ini.

Suara demi suara bergema di kantin kampus nya itu, semua orang berlalu lalang melewatinya. masih pagi tapi sudah banyak yang mendatangi kantin, memang seperti itulah keseharian universitas Dirgantara.

Kejadian kemarin yang seakan memutar di kepalanya kembali teringat, ia bahkan tidak mau mengingatnya lagi, tapi Tuhan berkehendak lain

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kejadian kemarin yang seakan memutar di kepalanya kembali teringat, ia bahkan tidak mau mengingatnya lagi, tapi Tuhan berkehendak lain. Jihan menghela napas nya, entah sudah berapa kali ia menghela napas, mungkin sudah berkali-kali.

"Woe jihan, lo kenapa lesu banget hari ini" itu suara Dara.

"Iya nih, dan tumben amat lo dateng pagi, kesambet apa lo Ji" Tanya Amel mengejek.

Jihan menatap kedua sahabatnya malas, datang-datang malah membuat suasana hati Jihan semakin buruk saja.

"Lo berdua berisik"

"Kejam banget lo Ji" ucap Amel mendramatis.

Dara merangkul sahabatnya itu, menatap wajah Jihan yang tidak bersemangat hari ini, tidak biasanya Jihan seperti ini "wajah lo kusut gini karena Riki?"

"Bukan"

"Terus?"

"Lo jangan bikin kita makin bingung deh Ji, cerita aja kali" ucap Amel menekankan.

Jihan mendengus, mungkin ia harus menceritakannya kepada kedua sahabatnya itu, mengingat Jihan benar-benar tidak tenang karena tidak menceritakannya kepada kedua sahabatnya itu.

"Gue kemarin ngasuh anak kecil"

"Hah! Maksudnya, lo jadi baby sister sekarang?" Tebak Dara.

"Bukan bego! Gue nggak sengaja nemuin anak kecil di Mall tempat gue janjian sama Riki, anak itu namanya Naya. Dia pengen balon, terus ya gue beliin aja lah kasian, nah habis itu gue ajak Naya pergi makan, gue nggak nyangka setelah kekenyangan, Naya tidur otomatis gue bawa dia pulang dong sama gue. Keesokan harinya gue masih sama Naya, hari itu baik-baik aja, tapi berubah setelah Papa nya Naya dateng." Jelas Jihan panjang lebar kepada Dara dan Amel.

Dara dan Amel sedari tadi menyimak dengan menatap Jihan, lalu Dara berkata "Maksudnya gimana Ji? Papa Naya kenapa?"

"Papa nya Naya bernama, Dewa. Dia sama orang-orang suruhannya membawa gue kerumahnya, mereka nyeret gue dengan paksa. Bahkan Dewa sialan itu nggak mau dengerin penjelasan anaknya." Ujar Jihan.

Duda Keren Suami Idaman (Selesai)Where stories live. Discover now