Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
. . . . .
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
🐶🐸
Flashback on..
Abiyan kecil menaiki sepedanya untuk berkeliling rumah, dia ditemani oleh pengasuhnya yang bernama bi sekar. Sejak kecil abiyan dekat hanya dengan bi sekar karena kedua orangtuanya sangat sibuk dan jarang sekali ada waktu untuknya, selain itu kakeknya juga sangat membenci dirinya. Bahkan sekolahnya saja dilakukan private dirumah dikarenakan mamanya tidak ingin abiyan kecil keluar rumah.
Saat sedang berkeliling dia sangat menikmati pemandangan dirumahnya yang sangat besar bagaikan istana, anak kecil itu terlihat sangat riang gembira sesekali abiyan kecil bersenandung sembari mengayuh sepeda miliknya.
"Den abi jangan jauh-jauh ya mainnya bibi mau kedalam dulu sebentar"
"Iya bi" teriaknya.
Abiyan melihat kearah paviliun, dia melihat mama dan papanya sedang mengobrol sangat serius, selain itu percakapan mereka juga terlihat sangat penting karena secara tersembunyi. Abiyan kecil pun menghampiri mamanya kemudian mendengarkan percakapannya.
"Anak itu sudah besar sekarang,ingat apa yang harus kamu katakan kepada dia"
"Anak saya masih kecil, tidak mungkin saya mengatakan hal itu kepadanya"
"Jika saya tidak menikahi denganmu tidak mungkin kamu bisa menikmati kekayaan ini"
"MAS!!"
"Lidya sebelum kamu menikah dengan saya , kamu dekat dengan banyak lelaki bahkan kamu juga memiliki hubungan dengan anak pungut kesayangan orangtua saya, kamu dekat dengan tama kan?"
"mas aku dengan tama hanya sebatas teman"
"Tapi kamu lebih mencintai dia dari pada saya kan?"
