Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
. . . . .
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
🐶🐸
Abiyan merebahkan tubuh kecil eight dikasur miliknya, kenapa dia bisa tau eight berada di bar milik dika? itu karena informasi dari joe yang tadi mengikuti eight dari rumahnya kemudian menghubungi abiyan yang saat itu menunggu kabar. Selain itu abiyan juga telah merencanakan sesuatu untuk merusak rumah tangga eight dengan mingkara tetapi rencananya gagal karena eight keluar dari bar lalu bertemu dengannya di depan dan tiba-tiba saja eight tidak sadar karena mabuk.
Laki-laki bermata besar itu pun tersenyum sembari memperhatikan eight yang sedang tertidur saat itu, dia menelusuri setiap lekuk wajah cantik eight, setelah itu mengelus wajahnya.
"Emang ga salah si pilihan mingkara, istrinya secantik ini"
"Gue harus dapetin eight terus gue ancurin perusahaannya plus CEO nya" ucap abiyan sembari tersenyum miring.
Tokktokkk
Suara ketukan pintu kamar abiyan kini menyadarkannya yang sedang asik memikirkan sesuatu.
"Masuk" perintahnya.
Seorang laki-laki berkacamata dan berperawakan yang tidak terlalu tinggi pun masuk kedalam kamar abiyan kemudian menghampirinya.
"Ada apaan ji?"
"Lakinya dia ngamuk diluar" ucap aji sembari menunjuk kearah eight.
Aji adalah sahabat dari abiyan selain itu dia juga menjabat sebagai sekertaris pribadinya, jika di perusahaan aji akan berbicara formal pada abiyan tetapi saat di mansion dia berbicara santai karena itu permintaan dari abiyan.
"Dia pasti nyariin eight si, ayo ikut gue" ucap abiyan sembari berjalan keluar kamar kemudian menuju ke pintu depan mansion miliknya.
"Lo gila deketin bini orang, awalnya kan lo cuma pengen hancurin perusahaan nya"
"Ya emang awalnya, tapi gue tertarik liat eight"
"Lo juga udah mainin si joe joe itu kan? Udah gila gue rasa"
