Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
. . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🐶🐸
Eight mengaduk adonan cake coklat dengan perlahan, kali ini dia merasa tidak semangat untuk membantu karyawan bunda di toko karena permasalahannya dengan mingkara dua hari lalu, selain itu dia juga sama sekali tidak pulang ke apartemen karena malas melihat mingkara yang mendiamkannya padahal mingkara juga sangat menyebalkan dan sama sekali tidak mau jujur kepada eight. Eight sering sekali berpikir apakah semakin lama berumah tangga permasalahan akan semakin banyak? Dia baru menikah dengan mingkara sekitar dua tahun tetapi sudah banyak masalah yang datang.
"Are u okay?" Joe mencubit pipi eight perlahan lalu menatap mata hazelnya.
"Aish sakit kak joe"
"Kamu ngelamun terus dari tadi" ucap joe sembari memasukan beberapa cake ke dalam oven.
"Gapapa kak joe aku lagi badmood aja sedikit"
"Udah dua hari ga pulang ke apartemen kan? Disuruh cerita juga gamau anak ini"
"Lagi ga mau cerita kak lagian ga ada apa-apa kok"
"Bener? Awas aja kalo bohong"
Joe tau betul kalo eight sedang bertengkar dengan mingkara, semakin hari perasaan bersalah joe semakin besar pada eight. Dia juga sedih jika melihat eight sedih bahkan dia tau kalau eight sering kali berpikiran yang negatif. Ditambah kali ini dia harus melakukan sesuatu yang di perintahkan oleh abiyan. Dia terpaksa melakukan ini semua karena masalah ekonominya dan juga membantu ibunya yang saat ini terlilit hutang di luar negeri sehingga tidak bisa kembali ke Indonesia.
Eight pun kembali keruangan milik bundanya untuk bersantai sebentar kemudian dia membuka tab miliknya dan melihat beberapa berita di internet, laki-laki manis itu sangat terkejut melihat berita mingkara yang semakin dekat dengan jessi ditambah saat ini ada berita dirinya bersama dengan abiyan.
