Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
.
. . . .
Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
🐶🐸
Mingkara menyandarkan tubuhnya ke kursi ruang kerjanya, dia baru saja menyelesaikan beberapa berkas laporan yang memerlukan tanda tangannya. Memang belakangan ini mingkara sangat sibuk di kantor sehingga sering pulang malam, dan ketika pulang eight sudah tertidur karena kelelahan menunggu mingkara sampai tengah malam.
Selain itu banyak problem di werehouse milik mingkara yang berada di daerah Bogor, jadi setiap minggu mingkara meminta sean dan varo untuk mengeceknya kesan. Mingkara sama sekali belum sempat pergi kesana karena banyaknya client yang mengajak meeting.
Untuk menghilangkan rasa lelahnya mingkara pun menghubungi eight yang saat ini sedang berada di toko kue bunda, beberapa kali dia menghubungi eight tetapi laki-laki manis itu sama sekali tidak mengangkat telponnya, karena merasa kesal mingkara pun mencoba untuk menelpon bunda.
"Hallo mantu gantengnya bunda"
"Hehe bunda bisa aja, eight ada disana bunda soalnya aku telpon ga di angkat"
"Eh orang hpnya dia aja ada disini nak di ruangan bunda, dia kayaknya lagi ajarin joe deh"
"Joe? Dia siapa bun?"
"Pegawai barunya bunda, dia temen masa kecilnya eight juga nak, ada pesan buat eight?"
Mingkara pun terdiam sejenak, dia bertanya-tanya siapakah orang yang bernama joe itu, bunda bilang dia adalah teman masa kecilnya eight berarti itu juga teman kecil varo, mingkara berniat untuk menanyakan orang yang bernama joe itu kepada varo.
"Halo ganteng? Kok diem aja nak bunda nanya loh ini"
"Astaghfirullah maaf bunda, nanti aku mampir kesana aja pas makan siang biar ketemu eight langsung sekalian bawain bunda makanan"
