¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
. . . . .
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
🐶🐸
"Ming oma sakit sekarang dirumah sakit, kamu bisa kesini kan?"
Perasaan khawatir saat ini muncul di raut wajah mingkara, laki-laki jangkung itu bergegas pergi ke bandung tidak lupa saat ini eight sedang mengemas beberapa pakaian di tas. Setelah selesai eight pergi menuju sofa untuk menggendong juno yang masih tertidur sangat lelap.
Ya malam ini juno ikut bersama dengan mingkara dan eight ke bandung karena dia tidak mungkin meninggalkan bocah itu di apartemen sendirian di tambah jessi sedang tidak ada di kota jakarta saat ini.
Eight mencoba menidurkannya juno di kursi belakang dan menyelimutimya dengan selimut yang sangat tebal karena takut juno kedinginan.
"Biar aku aja yang bawa mobil ya mas?"
Mingkara mengiyakan permintaan eight karena saat ini pun perasaan mingkara sudah sangat tidak karuan eight takut jika suaminya itu tidak fokus menyetir dan terjadi sesuatu di jalan selain itu saat ini pun malam hari pasti di jalan sangat gelap, mingkara sangat mengkhawatirkan omanya yang sedang terbaring dirumah sakit, sedari tadi dia melihat ke arah ponsel miliknya kalau saja orangtuanya menghubunginya untuk memberi kabar keadaan oma.
"Mas tenang ya sayang, oma pasti gapapa" eight mengambil tangan kanan milik mingkara kemudian di genggamnya.
Mingkara hanya membalas perkataan eight dengan senyuman, eight pun kembali fokus pada jalanan untung saja sekarang malam hari jadi jalan tol tidak terlalu ramai atau pun macet.
Sekitar dua jam perjalanan mereka pun sampai di rumah sakit elit di kita bandung, mingkara langsung berlari kedalam rumah sakit dan menanyakan dimana kamar omanya.
Eight yang berada di belakangnya pun memaklumi suaminya itu, sembari menggendong juno eight pun berjalan mengikuti mingkara. Ditambah tangannya saat ini membawa tas yang berisi perlengkapan juno.
