Chapter 107: Peringatan Terakhir

3.6K 750 64
                                    

"LIKE" dulu sebelum membaca(⁠◠⁠‿⁠◕⁠)

Sekarang ini sudah waktunya untuk menghadapi halangan masa lalunya, itu adalah Alex dan Hyunwoo. Dengan sorot mata yang mematikan, June berdiri di depan hunian apartemen Alex dan Hyunwoo, June menemukan tempat ini tentu saja dengan bantuan Hana.

Saat ini sudah malam hari, dan lorong-lorong diterangi cahaya redup, menciptakan suasana yang menakutkan.

June berdiri di sana sejenak, lalu ia merogoh sakunya dan merasakan benda logam kecil berada disana.

'Aku tidak pernah tahu apa yang mungkin bisa terjadi, jadi sebaiknya aku melindungi diriku sendiri untuk antisipasi.'

Tentu saja, June hanya akan menggunakan senjata itu sebagai pilihan terakhirnya. June akan memastikan untuk tetap berada di lorong untuk berbicara sehingga ia dapat segera melarikan diri dengan mudah jika terjadi sesuatu.

Kemudian, June melangkah lebih dekat ke pintu hunian apartemen Alex dan Hyunwoo, lalu mengetuknya. Suara ketukannya bergema di kesunyian malam.

"Bajingan mana yang berani mengganggu ku di tengah malam?" June mendengar Alex mengumpat.

Pintu berderit terbuka, memperlihatkan Alex dan Hyunwoo, ekspresi mereka berubah menjadi terkejut.

Melihat June di bawah cahaya redup dengan sorot matanya yang mematikan, membuat mereka berdua merinding.

"June?" Suara Alex sedikit bergetar, tatapannya tertuju pada June dengan kebingungan.

Mata Hyunwoo membelalak, sikap sombongnya yang biasa langsung hilang untuk sesaat. "Apa yang kamu lakukan di sini?"

Suara June tetap tenang, namun ada sesuatu yang mengerikan didalam nada suaranya. "Aku datang untuk berbicara."

Suasananya tiba tiba seakan menjadi berat seiring berlalunya waktu.

“Menurutku sudah waktunya kita bicara,” lanjut June, tatapannya tertuju pada Alex dan Hyunwoo. “Membicarakan tentang apa yang terjadi pada 'saat itu'.”

Keheningan yang terjadi setelahnya seakan meluas, ketegangan memuncak di udara. Dan saat mata June menatap ke arah mereka berdua, menjadi jelas bahwa ada sesuatu yang berubah dalam diri June. Ia bukan lagi trainee patuh yang bisa mereka manipulasi seperti dulu, sekarang ini ia adalah seseorang yang berbeda.

"Aku tahu apa yang sebenarnya terjadi saat itu," lanjut June. “Aku tahu siapa penjahat sebenarnya dalam cerita kalian. Cukup berani bagi kalian untuk memutarbalikkan fakta agar sesuai dengan narasi kalian sendiri.”

Alex dan Hyunwoo bertukar pandang, ekspresi mereka menjadi acuh tak acuh. "Dan siapakah orang itu?" Alex bertanya, nadanya penuh ejekan.

June menggigit bibirnya sambil mengepalkan tinjunya di dalam saku hoodienya.

"Kalian…sungguh tak punya malu," June terkekeh dalam. "Kalian benar-benar berpikir kalian bisa lolos kali ini? Aku ingat bagaimana kalian menggunakan manipulasi emosional dan intimidasi fisik ketika kita masih menjadi trainee di Phoenix."

Bibir Hyunwoo membentuk senyuman mengejek, tatapannya menantang. "Haha benarkah? Dan apa buktimu mengatakan hal itu huh?!!"

Nada meremehkan dalam suara mereka membuat June gelisah, tapi June terus maju. "Adanya bukti atau tidak pun aku sudah tahu yang sebenarnya. Aku bisa melihat kedok tersembunyi kalian berdua."

Tawa Alex menghina seolah-olah Alex sedang memandang rendah gawatnya situasi saat ini. "Kamu melontarkan tuduhan tanpa bukti apa pun, bukan?"

Rasa frustrasi June membara di bawah tekanan, tapi June tetap berusaha tenang. “Aku tidak butuh bukti untuk mengakui kenyataan yang terjadi. Kalian berdua bisa menyangkalnya semau kalian, tapi jauh di lubuk hati, kalian juga tahu yang sebenarnya.”

Suara Hyunwoo dipenuhi dengan arogansi saat ia mulai berbicara, “Kamu tidak bisa datang ke sini begitu saja dan langsung melontarkan tuduhan tanpa bukti apapun bukan?. Sungguh lucu betapa seriusnya kamu menanggapi hal ini. Kemana perginya trainee pesuruh yang biasa mengikuti perintah kami, huh ?" tanya Hyunwoo sambil menepuk kepala June. Itu adalah isyarat yang mereka berdua lakukan ketika sedang memanipulasi June di masa lalu.

Jika itu dulu, maka June akan menerimanya tanpa mengeluh.

Namun saat ini, alih-alih menerimanya, June justru malah langsung mencengkram pergelangan tangan Hyunwoo sebelum Hyunwoo sempat menyentuh rambut June. June mencengkram erat pergelangan tangan Hyunwoo seolah ingin meremukkan tulangnya.

Hyunwoo terkekeh dan mencoba menarik pergelangan tangannya kembali, tapi June tidak mungkin akan melepaskannya, tatapan June juga tidak pernah lepas dari mata Hyunwoo. Hyunwoo mencoba melepaskan tangannya dari cengkeraman June sekali lagi, tapi June mencengkramnya lebih erat.

Seringai June melebar sambil terus mencengkram tangan Hyunwoo. Rasa frustrasi Hyunwoo bertambah, dan usahanya ingin melepaskan diri menjadi semakin putus asa. Hyunwoo mencoba melepaskan tangannya, ekspresi kesal menghiasi wajahnya, tapi cengkraman June terasa seperti sebuah besi baja, itu tidak bisa dipatahkan dan tidak tergoyahkan.

Kemudian, ekspresi June berubah, seringainya berubah menjadi sesuatu yang lebih menyeramkan. Dengan gerakan yang tiba-tiba, June semakin mengencangkan cengkeramannya, jari-jarinya menusuk daging Hyunwoo dengan intensitas yang kejam.

Teriakan tercekik keluar dari bibir Hyunwoo, matanya membelalak kaget. Rasa sakit yang menjalar ke tangannya sangat menyakitkan. Rasanya seperti setiap ujung sarafnya telah dikoyak dengan pisau tajam. Jari-jari June saat ini seakan telah berubah menjadi alat penyiksaan, tekanan cengkramannya kejam dan tak henti-hentinya.

Tubuh Hyunwoo begetar, wajahnya memucat kesakitan saat usahanya untuk melepaskan diri seolah dihadang oleh dinding kekuatan yang tak bisa diruntuhkan.

Alex mengerutkan kening, rasa merinding merambat ke punggungnya.

'Choi Joon-ho, Dia berubah terlalu banyak.'

"Lepaskan dia sialan!," kata Alex dalam upaya lemah untuk menakuti June. “Aku akan merekam ini jika kamu tidak berhenti sekarang juga.”

June terkekeh dan akhirnya melepaskan pergelangan tangan Hyunwoo. Hyunwoo langsung memeluk tangannya yang kesakitan bersamaan dengan tatapan ketakutan yang muncul di matanya.

Dalam pikiran mereka,

Choi Joon-ho lemah.

Choi Joon-ho selalu kalah dari mereka.

Jadi, mengapa mereka merasa seolah-olah merekalah yang dipermainkan dalam permainan mereka sendiri?

Alex berusaha tetap teguh dan acuh tak acuh lalu mengangkat dagunya, menatap June dengan mata merendahkan. "Aku bahkan tidak tahu kenapa kamu datang ke sini," Alex memulai lalu mengambil satu langkah ke depan. "Isunya sudah tersebar. Seluruh negara telah tahu bahwa kamu adalah seorang Pembully, dan seperti hyena di alam liar, mereka akan terus memakanmu sampai kamu hanya tersisa bangkai yang membusuk."

“Dan saat ini,” Alex menyeringai sambil melanjutkan. "Atasan manajemen direktur dan produser Rising Stars sedang mengadakan pertemuan saat kita sedang berbicara disini. Dan sepertinya KEBENARAN ada di pihak kita!!!," sesumbarnya. "Besok, kamu akan segera dikeluarkan dari Rising Stars...sama seperti bagaimana kamu dikeluarkan dari Phoenix. Dan kitalah yang akan tertawa terakhir."

Dengan itu, Alex bergerak untuk menutup pintu, sebuah isyarat yang dimaksudkan untuk mengabaikan situasi. Namun, June dengan cepat mengulurkan tangannya ke celah pintu lalu mencengkeramnya dengan kuat dan membukanya dengan paksa.

Mata June, yang tadinya tenang, telah berubah menjadi sesuatu yang berbeda, intensitas kejam dan niat membunuh membuat punggung Alex dan Hyunwoo merinding.

Suasana di lorong tampak menjadi berat seketika karena ketegangan, dan tatapan June yang mengerikan sedang menatap ke arah mereka berdua saat ini, tatapan mata itu seperti... seorang pembunuh yang telah menemukan mangsanya? Keberanian Alex langsung menghilang, digantikan dengan tangannya yang gemetar ketika Alex mencoba menutup pintu, dan rasa ketidakpedulian di wajah Hyunwoo juga retak, digantikan oleh kegelisahan yang semakin besar yang tidak bisa Hyunwoo sembunyikan.

Dan kemudian, suara June memecah kesunyian, bisikan rendah dengan nada mengerikan membuat mereka berdua merinding. "Ini peringatan terakhir untuk Kalian. Percayalah, Kalian akan segera membayar atas apa yang telah kalian lakukan terhadap ku. Tunggu saja!!."

T/N: Jangan lupa tinggalkan jejak 'Like' nya yaa disiniii Starlights(⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧

FROM THUG TO IDOL: TRANSMIGRATING TO A SURVIVAL SHOWDonde viven las historias. Descúbrelo ahora