Chapter 95: Mei Ling

3.3K 682 37
                                    

June bahkan tidak tahu kenapa ia melakukan ini.

Namun, ada sesuatu yang menarik hatinya, memberitahunya bahwa ia perlu melakukan sesuatu.

June mengambil dompetnya dan mengeluarkan lima puluh dolar.

Kemudian June menepuk pundak pemuda itu. Pemuda itu menatap June dengan tatapan curiga dan sedikit takut.

“Aku tidak punya uang dikantongku,” kata pemuda itu.

June menghela nafas dan kemudian meletakkan lima puluh dolar di telapak tangan pemuda itu.

"Apa ini?" pemuda itu bertanya.

"Belikan anak itu boneka yang dia inginkan," kata June dingin. "Rengekannya membuat telingaku sakit."

Pemuda itu mengerutkan kening. "Maaf, kami bukan pengemis. Dan kamu boleh pergi jika tidak suka dengan suara adikku."

June mendecakkan lidahnya.
"Anggap saja ini sebagai hadiah Natal", kata June.

Pemuda itu masih menyipitkan matanya. "Kenapa kamu memberikan uang ini kepadaku?"

"Belikan anak kecil itu bonekanya saja. bus ku sebentar lagi akan datang," kata June sambil berdiri.

"Tunggu!" kata pemuda itu. "Kami bukan pengemis—"

"Aku tidak pernah mengatakan begitu," June memotongnya. "Aku pergi."

Namun, pemuda itu memegangi pergelangan tangan June dan menariknya kembali. Keduanya melakukan kontak mata, dan mata pemuda itu membelalak karena terkejut.

"Tunggu—kamu June!"

"Selamat tinggal!" seru June sambil berlari menaiki bus. "Belikan dia boneka itu, oke?" June berseru ketika pintu bus akhirnya tertutup.

Kemudian, June menghela nafas lega ketika bus akhirnya mulai bergerak. June duduk di kursi paling belakang, menyandarkan kepalanya ke jendela dan menatap langit malam.

Hidupnya sejauh ini damai.

Dibandingkan dengan kehidupannya yang dulu sebagai Chen Jun Hao, kehidupan kali ini tampaknya tidak terlalu berbahaya. Namun entah kenapa, ada beberapa hal yang ia rindukan dari kehidupan masa lalunya. Pada akhirnya, ia hidup lebih lama sebagai Jun Hao dibandingkan sebagai Joon-ho.

Namun, ia telah menerima semuanya, bahwa tidak ada jalan keluar lain untuk menyelesaikan semua ini.

June masih tidak yakin seberapa jauh dirinya bisa mempercayai Fu, tapi sejauh ini tampaknya semuanya berjalan baik-baik saja.

[REWARD! Jika peringkat master naik lima tingkat, master akan diberi hadiah. Master telah menyelesaikan misi dan telah mendapatkan hadiah! Karena ini adalah hadiah pertama master, master diberikan apa yang paling master inginkan saat ini.]

June mengerutkan kening. Apa yang paling dirinya inginkan saat ini?

[Nama Hadiah: Penglihatan Perspektif. Dapatkan kesempatan untuk melihat kehidupan Mei Ling saat ini! Hanya berlaku selama dua menit.]

June tiba tiba berdiri di dalam bus ketika ia membaca notifikasi pop-up, menyebabkan beberapa penumpang lain melihat ke arahnya. June dengan canggung duduk kembali dan menggumamkan permintaan maaf yang lembut.

[Aktifkan Sekarang?]

June melihat ke arah luar jendela dan melihat bahwa ia masih punya waktu lima menit lebih sebelum bus berhenti di halte berikutnya. Jadi, June tanpa ragu mengangguk.

"Aktifkan Sekarang."

Setelah mengucapkan kata-kata itu, pandangan June langsung blur, dan ketika semuanya sudah jelas kembali, June sudah tidak berada di dalam bus lagi. Sebaliknya, June berada di ruangan yang terasa asing namun suasananya hangat.

Sebuah adegan muncul di depan matanya. June mendapati dirinya berada di dapur yang nyaman, aroma makanan buatan sendiri memenuhi udara. ini adalah tempat yang telah ia kunjungi berkali-kali, meskipun saat ini ia tidak hadir secara fisik.

June sekarang melihat melalui mata Mei Ling, dan June memperhatikan saat Mei Ling berdiri di depan kompor, dengan hati-hati mengaduk sepanci sup yang mendidih. Jari-jarinya yang kecil dengan cekatan mengaduk sup nya, dan ketika Mei Ling melirik dirinya ke cermin lemari, June membenarkan kecurigaannya.

June memang berada dalam sudut pandang Mei Ling.

June bisa merasakan hangatnya dapur, kenyamanan keakraban, dan cinta yang dicurahkan dalam menyiapkan makanan.

Adegannya bergeser lagi, dan kini June mendapati dirinya berdiri di ujung jalan, menyaksikan pasangan lansia mengobrol dengan Mei Ling. Wajah pasangan itu ramah, mata mereka dipenuhi kehangatan saat berbicara dengan Mei Ling. June juga bisa merasakan kasih sayang yang tulus dari pasangan lansia itu kepada Mei Ling.

Sebuah kesadaran mengejutkan June tiba tiba—pasangan lansia itu adalah tetangga mereka di ujung jalan. Pasangan lansia yang telah kehilangan anaknya dan karena hal itu mereka menyayangi Mei Ling seperti anak mereka sendiri. June telah mengenal mereka dan bahkan berpikir bahwa, mungkin, Mei Ling akan lebih baik tinggal bersama mereka.

Tapi Mei Ling selalu bersikeras. Mei Ling bersikeras untuk tetap tinggal bersama kakaknya, tidak peduli rintangan seperti apa yang akan menghadang. June melihat sekilas kenangan, tentang tekad Mei Ling, tentang kesetiaannya yang tak tergoyahkan pada kakaknya, tentang tawa kecilnya yang mencerahkan hari-hari tergelap June sekalipun.

Dan kemudian, dalam sekejap, Kesadaran June kembali ke bus. June masih duduk di kursinya, hatinya berat karena beban emosi yang baru saja ia alami. June menatap tangannya, dan ia merasakan sakit yang menyakitkan di hatinya.

June mengerti sekarang—pilihan Mei Ling saat itu yang memilih lebih ingin tinggal bersamanya merupakan bukti ikatan yang mereka miliki sebagai saudara kandung. Dan sekarang, mengetahui bahwa Mei Ling tinggal bersama pasangan lansia itu, June merasakan perasaan pahit dan manis menyelimuti dirinya. June tidak bisa menahan senyum di pipinya, meski hatinya saat ini sakit karena kenyataan bahwa ia harus jauh dari adiknya saat ini.

[Reward telah berakhir. Adegan yang diperlihatkan barusan adalah kehidupan Mei Ling saat ini. Fu berharap master bisa menyelesaikan misi untuk menjadi idol top! Kehidupan Mei Ling saat ini akan terus berlanjut ketika master sedang berusaha untuk berhasil debut!]

'Fu sialan'

Setelah melihat adegan tadi, June merasa ingin menangis. Namun, ia menahan diri.

Mei Ling sekarang bahagia, dan June tetap ingin Mei Ling terus bahagia. 'Jadi, apapun hal yang harus kupertaruhkan, bahkan jika itu nyawaku sendiri pun, jika itu untuk kebahagiaan Mei Ling, maka aku tak akan pernah ragu sedikitpun untuk mempertaruhkannya.'

Dan hanya ada satu cara untuk menjaga senyum kecil di wajah Mei Ling—Aku harus debut.

T/N: dulu, dikehidupannya yang sebelumnya, June tidak pernah memperdulikan tentang dirinya sendiri, June tidak peduli walau ia harus menahan lapar beberapa hari, tidak pernah peduli bagaimana lelahnya dirinya ketika sedang mengumpulkan uang demi menghidupi adiknya, tapi di kehidupan kali ini, June telah diberi kesempatan, kesempatan yang bisa merubah semuanya, June ingin dikehidupan keduanya kali ini, ia bisa membahagiakan Mei Ling sepenuhnya, walau saat ini June jauh dari Mei Ling, tapi June yakin suatu hari ia pasti akan bisa bertemu dengan adiknya lagi, dan kali ini semuanya pasti akan bahagia, jadi tak peduli hal apa yang harus dipertaruhkan, jika itu demi kebahagiaan Mei Ling, June tidak akan sedikitpun pernah ragu untuk mempertaruhkan semuanya!!

FROM THUG TO IDOL: TRANSMIGRATING TO A SURVIVAL SHOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang