Epilog.

1.4K 45 26
                                    

Setelah berhasil membawa bayi itu, Giordano langsung menyuruh seseorang untuk mengamankan bayi tersebut agar mereka tidak dapat temukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah berhasil membawa bayi itu, Giordano langsung menyuruh seseorang untuk mengamankan bayi tersebut agar mereka tidak dapat temukannya. Karena Giordano yakin tidak lama lagi berita kehilangan bayi akan heboh di rumah sakit ini.

Alvaro yang terkejut saat melihat ayahnya sedang menggendong bayi langsung berlari menemuinya. "Pa, ini bayi siapa?" tanyanya penasaran.

"Nanti papa ceritain semunya, bagaimana keadaan adik kamu?"

"Semakin memburuk, pa. Tadi detak jantungnya sempat melemah."

"Ya ampun, mama boleh masuk kan?" Tanya Elmira dan Alvaro pun mengangguk.

Tak lama kemudian orang suruhan Giordano pun datang dan langsung membawa bayi tersebut keluar dari rumah sakit ini. Dengan itu akhirnya Giordano dapat bernapas dengan lega, setelah Elmira keluar dari ruangan ICU. Kini giliran Giordano yang masuk dan menjenguk sang putra.

"Kamu resmi menjadi ayah hari ini nak, kamu nggak mau bangun lihat bayi kembar kamu? Maaf papa sudah melakukan hal keji ini, tapi papa janji akan merawat putra kamu dengan baik." Ucap Giordano meneteskan air matanya.

Saat sedang asyik berbicara dengan Elvano, suara monitor berbunyi membuat Giordano panik karena menampilkan garis lurus. Ia berlari dan berteriak memanggil Alvaro dan juga Elmira.

Mendengar Giordano berteriak histeris membuat mereka berdua berlari masuk ke dalam ruangan. Alvaro mematung ketika memeriksa detak jantung adiknya sudah tidak ada lagi. Tangisan Elmira pecah saat itu juga, Giordano memeluk dan menenangkan Elmira yang menangis histeris.

"Tanggal kematian, 11 januari pukul 05.12." Ucap Alvaro mencatat tanggal kematian sang adik.

Sementara di lain tempat...

"Bagaimana putri saya dok?" Tanya Sarah khawatir.

Dokter tersebut hanya diam dan menunduk membuat Marcello langsung mencengkram bahunya. "Dokter bagaimana kondisi putri saya!"Bentaknya.

"Maaf pak, bu. Putri anda tidak dapat kami selamatkan, kami sudah berusaha semaksimal mungkin." Ucap dokter tersebut.

Tubuh Sarah langsung ambruk terjatuh di lantai, Lucas langsung memeluk sang ibu sambil menangis histeris. Menyaksikan momen itu Angkasa hanya bisa mematung berusaha memahami apa yang baru saja terjadi, Viona pergi dan meninggalkan bayi kembarnya?

Ponsel Angkasa terus berdering membuat dia berjalan menjauh dari mereka untuk menjawab panggilan tersebut dan ternyata Felix yang menelponnya.

"Halo, kenapa lix?

"Apa!!! lo jangan bercanda anjing!!"

Angkasa membanting ponselnya dan mengusap rambutnya frustasi. Apa yang baru saja terjadi hari ini membuatnya sangat syok ketika mendengar kabar bahwa Elvano sudah tidak ada. Dia bingung harus apa sekarang, di satu sisi keluarganya saat ini sedang berduka atas kepergian Viona, sementara di sisi lain dia juga berduka atas kepergian sahabatnya itu.

MOIRAI [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang