MOIRAI (67)

1.4K 48 18
                                    

Tidur Viona terusik ketika mendengar suara gemercik air yang berasal dari kamar mandi

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Tidur Viona terusik ketika mendengar suara gemercik air yang berasal dari kamar mandi. Gadis itu terbangun dan melirik jam yang sudah menunjukkan pukul setengah enam pagi. Ia pun beranjak dari kasur dan menuju dapur untuk memulai rutinitas paginya sebelum siap-siap ke sekolah. Viona berniat membuat sandwich buah untuknya dan juga untuk Elvano. Pria itu sudah sehat dan hari ini dia akan berangkat ke kantor seperti bisanya.

Singkat waktu, sandwich buatan Viona sudah jadi dan ia meletakkannya di atas meja makan dan mereka berdua pun mulai melahapnya. Elvano tidak henti-hentinya tersenyum saat memandangi wajah cantik sang istri. Walaupun gadis itu belum mandi tapi kecantikannya masih terlihat jelas.

"Kamu udah mikirin belum mau masuk universitas mana?" tanya Elvano pada Viona.

Viona mengangguk dan tersenyum, "udah," Jawabnya.

"Bagus. Kayaknya aku nggak jadi kuliah deh," balas pria itu membuat Viona terkejut. Pasalnya pria itu selalu membahas tentang perkuliahan, tapi kenapa tiba-tiba dia mengatakan bahwa dia tidak jadi kuliah?

"Kenapa? Bukannya kamu mau masuk UGM?"

"Aku udah mikirin ini mateng-mateng. Aku mau fokus kerja dan cari nafkah buat keluarga kecil kita. Lagi pula aku udah dapat kerjaan jadi buat apa kuliah, takutnya aku nggak bisa bagi waktu untuk kuliah dan kerja." Jawab Elvano membuat Viona terdiam. Pria itu benar-benar berubah, dia benar-benar bertanggung jawab menjadi kepala keluarga, dia bahkan tidak memikirkan cita-citanya dan justru mementingkan keluarganya.

Viona mengelus tangan kekar pria itu dan tersenyum tipis. "Apapun keputusan kamu, aku pasti dukung kamu." Elvano tersenyum dan mencium tangan Viona.

Setelah selesai sarapan, Viona langsung bergegas mandi dan bersiap-siap ke sekolah. Elvano menunggu gadis itu sambil memainkan ponselnya di ruang tamu. Saat asyik memainkan ponselnya lagi-lagi Elvano mendapat pesan dari nomor baru. Ia pun langsung membaca pesan itu.

Unknown

Unknown: Vano aku Alana. Tolong aku, aku di teror sama seseorang dan aku nggak tau harus minta tolong sama siapa.

Elvano mengerutkan keningnya setelah membaca pesan itu. Kenapa dia merasa khawatir dengan mantan kekasihnya itu. Elvano menggeleng dan langsung mematikan ponselnya setelah Viona sudah ada di hadapannya. Elvano tersenyum dan berdiri lalu menggandeng tangan Viona.

Setibanya di sekolah, Elvano langsung turun dan berlari kecil untuk membuka pintu untuk Viona. Monica dan Dian yang sedang berdiri di depan gerbang sekolah hanya bisa melongo menyaksikan adegan romantis sepasang suami istri itu.

MOIRAI [Lengkap]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora