MOIRAI (56)

1.2K 56 16
                                    

Elvano merasakan panas di area pipi kirinya membuat pria itu mengusap pipinya dan kembali menatap wajah gadis yang menamparnya tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Elvano merasakan panas di area pipi kirinya membuat pria itu mengusap pipinya dan kembali menatap wajah gadis yang menamparnya tadi. Gadis itu meneteskan air matanya saat melirik ada seorang gadis berjalan ke arah mereka. Alana menerobos masuk dan menarik rambut Viona dengan keras.

"Gara-gara lo Vano gue berubah!" Teriak Alana dengan mendorong tubuh Viona ke tembok.

Elvano menarik lengan Alana dan menepis kasar tangan gadis itu yang telah menyakiti istrinya. "Stop Alana!!" Bentak Elvano yang membuat gadis itu melepaskan rambut Viona.

"Kalian semua udah nyakitin perasaan gue! Dan kamu Vano, aku rela ngelawan orang tua aku demi kamu. Tapi, apa yang kamu balaskan? Kamu justru menikah dan menghianati cinta kita," ucap gadis itu dengan suara gemetar menahan tangisnya.

Elvano menunduk tidak berani menatap gadis yang sedang memakinya. Viona hendak meninggalkan mereka namun tangannya di tarik oleh Elvano. "Iya aku memang sudah menikah. Maaf karena sudah menghianati cinta kita Ana. Tapi, aku mohon lupain aku. Kamu berhak mendapat pria yang jauh lebih baik dari aku." Ucap Elvano dengan menggenggam tangan Viona di depan Alana.

Viona tersentuh saat pria itu secara tidak langsung membela Viona di depan Alana. Viona membalas genggaman tangan pria itu dan mendekatkan dirinya pada Elvano. "Alana sorry sebelumnya. Tapi kita bisa selesaiin masalah ini baik-baik." Ucap Viona yang langsung mendapat tatapan tajam dari Alana.

"Lo nggak usah ikut campur urusan gue sama Vano. Lo cuma orang ketiga di hubungan kita!!" Bentak Alana pada Viona membuat Elvano semakin tidak enak dengan Viona. Di sini mereka semua korban dan Elvano lah sang pelaku utama.

"GUE BAKAL BALAS SEMUA YANG KALIAN LAKUIN KE GUE!!!" Ucap gadis itu lalu meninggalkan apartemen Elvano.

Elvano langsung merangkup wajah Viona dan menenangkan gadis itu yang terlihat sangat syok. "Lo nggak papa?" Tanya pria itu membuat Viona mengangguk pelan.

"Maafin gue, Vi." Ucapnya lalu memeluk erat tubuh istrinya. Entahlah Viona hanya diam tak membalas pelukan suaminya itu. Dia masih syok dengan apa yang baru saja terjadi. Kenapa tiba-tiba gadis itu datang dan marah padanya. Dan siapa yang memberi tahu bahwa mereka sudah menikah dan Dimana tempat tinggal mereka? Apakah Elvano yang memberi tahunya.

"El, kalau lo di suruh milih gue atau Alana lo pilih siapa?" Tanya gadis itu membuat Elvano melepas pelukannya.

"Walaupun gue belum sepenuhnya lupa sama Alana, tapi gue udah yakin dengan keputusan gue, gue bakal pilih lo Vi. Dan walaupun gue belum tau lo cinta sama gue apa enggak," ucap pria itu.

~~~

Alana berlari keluar dari apartemen sambil menangis. Gadis itu langsung memeluk sepupunya yang sedang menunggunya di depan gedung apartemen. "Hey kamu kenapa nangis, Elvano ngelakuin apa sama kamu?" Tanya Sagara seraya mengelus rambut sepupunya itu.

"Mereka bener udah nikah kak, istrinya ada di sana. Sekarang aku percaya sama apa yang kakak bilang," balas gadis itu. Sagara hanya menghela napas dan mencium rambut gadis itu.

Sagara menarik Alana agar masuk ke dalam mobilnya dan membawa sepupunya itu. Mereka berdua menuju ke rumah Sagara. Sagara memutuskan untuk membawa spupunya itu tinggal di rumahnya sementara waktu ini. Sebenarnya Sagara dan teman-temannya sudah menyiapkan sesuatu untuk membalaskan dendam adik sepupunya itu pada Elvano dan geng nya.

Setelah sampai, Sagara berpamitan dan langsung menuju markasnya untuk membicarakan rencananya. Pria itu seperti orang kesetanan saat mengendarai mobilnya menuju markasnya. Sesekali pria itu mengumpat dan memukul stirnya karena sangat kesal. Sagara memang sangat menyayangi Alana sebagai adik kandungnya sendiri karena sagara merupakan anak tunggal dan setelah Alana lahir, pria itu sangat menyayangi adiknya itu, dia pernah berjanji bahwa siapapun yang melukai hati adiknya itu maka ia akan menghabisinya.

Sagara menginjak remnya saat pria itu tiba di depan markasnya. Pria itu turun dan membanting pintu mobilnya dengan keras membuat teman-temannya yang ada di dalam bangunan tua itu terkejut. Arga sontak berdiri dan menoleh saat Sagara telah memasuki bangunan tua itu dengan napas yang tersengal-sengal.

"Ada apa?" tanya Arga pada sagara.

"Ga, gue nggak mau tau, malam ini kita habisin Elvano dan semua anggotanya!!" Tegas Sagara dengan nada membentak. Sontak mereka yang ada di ruangan ini terkejut.

"Gue juga udah muak sama mereka! kalau gitu kalian semua siap-siap dan kumpulin semua anggota kita!!!" Perintah Arga pada anggotanya. Mereka semua mangangguk dan mulai bersiap-siap.

~~~

Sementara di markas Gotreasure. Mereka semua sedang berkumpul karena malam ini mereka mengadakan rapat untuk aksi amal yang akan mereka lakukan minggu depan. Mereka berniat turun ke jalan dan membantu warga bergotong royong membersihkan got. (Fyi, mereka memang sering membantu warga bergotong royong enam bulan sekali. Elvano selaku ketua kini mulai mengatur tugas-tugas anggotanya.)

Setelah semua sudah mengetahui tugasnya masing-masing. Mereka memilih bermain-main sejenak sebelum pulang ke rumah. Elvano, Bara, Angkasa, Felix dan Dion sedang bermain kartu. Sementara temannya yang lain ada yang bermain billiard dan bermain catur.

Saat sedang asyik bermain, pintu markas mereka di ketuk oleh seseorang. Elvano menoleh dan mengerutkan keningnya, siapa yang datang ke markasnya malam-malam begini?. Karena malas membuka pintu, akhirnya Elvano memberi kode pada Dion yang tengah merokok sambil tertawa karena ia memenangkan permainan kartu ini.

Dion yang peka langsung berlari dan membuka pintu tersebut. "K-kamu! kamu ngapain di sini?" tanya Dion pada orang tersebut.

"Lo nggak seneng gue ada di sini, kalau gitu gue pulang aja deh." Balas gadis itu lalu berbalik dan berjalan hendak meninggalkan tempat ini.

Dion berlari kecil dan menarik lengan gadis itu. "Tunggu! Maaf, aku cuma bingung aja kamu tiba-tiba kesini. Ada apa?" Ucapnya.

"Lo nggak peka banget sih!" Kesal gadis itu dengan bersikap dada sambil cemberut.

Dion melihat tingkah lucu Dian hanya bisa terkekeh pelan. "Nggak peka gimana? aku beneran nggak ngerti Dian." Ucap pria itu menggaruk tengkuknya.

"Gue kangen sama lo, gue sadar gue nggak bisa lupain lo. Walaupun gue sebenarnya masih benci sama lo." Jawab Dian sambil menunduk.

Dion terkekeh pelan dan menarik Dian dalam pelukannya. Dian terhanyut dalam pelukan pria itu dan tidak sadar gadis itu membalas pelukannya. Cukup lama mereka berpelukan melepaskan rindu mereka masing-masing tanpa mengeluarkan sepatah kata.

Tak lama kemudian terdengar suara motor yang menggelegar di seluruh penjuru wilayah ini. Dion memicingkan matanya saat ia melihat ada puluhan motor yang kini menuju ke arahnya. Pria itu tersentak dan melepaskan pelukannya pada Dian. Dian yang terkejut kenapa pria itu melepaskan pelukannya. "Kenapa?" Tanya gadis itu mendongak.

Tanpa menjawab pertanyaan dari Dian. Dion langsung menarik tangan gadis itu untuk masuk ke dalam markasnya.

~~~

~~~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MOIRAI [Lengkap]Where stories live. Discover now