15: Xavier Family

101 11 0
                                    

(¯'*•.¸"¤°'✿.。.:* HAPPY READING *.:。.✿'°¤"¸.•*'¯)

Waktu berjalan begitu cepat. Satu bulan berlalu dan semua keperluan yang harus di siapkan untuk membangun cafe mini pun selesai. Selama satu bulan Gabi sibuk mengurus banyak hal, namun dia dibantu oleh banyak orang.

Ibu angkat, pacar, dan para sahabatnya. 

Kini di dalam kelas Gabi tengah merapikan buku-buku miliknya ketika jam pulang sekolah sudah selesai. Gabi menatap ke arah teman-teman sekelas yang sudah pada bersiap untuk pulang ke rumah.

Gabi bangkit dari duduknya. "Guys, besok jangan lupa dateng ke acara grand opening cafe aku ya. Khusus buat kelas ini aku kasih diskon 50%, tentunya di acara grand opening besok akan ada banyak keseruan juga," kata Gabi seraya promosi cafe barunya.

"Wih beneran nih, Gab?" tanya ketua kelas.

Gabi menganggukkan kepalanya. "Beneran dong."

"Paling cafe nggak bersih, terus makanan dan minumannya nggak higenis," celetuk Lucy dengan memakai tas ranselnya.

Mendengar hal itu Starla yang tak terima. Gadis itu mendekati Lucy lalu mendorong pundak gadis itu dengan kuat. "JAGA YA OMONGAN LO!" Sentak Starla tajam tak terima.

Lucy menatap tajam Starla. "Lancang, ya, lo berani dorong gue!"

Starla bersekap dada. Dia menautkan sebelah alisnya. "Kenapa? Lo pikir gue akan selamanya takut sama lo? Jangan mimpi! Justru sekarang gue kasihan lihat lo. Nggak punya teman, eh, punya deh, tapi sayang banget pertemanannya sama cabe-cabean," sarkas Starla denagn nada tinggi.

Kedua tangan Lucy terkepal kuat. Ia menatap tajam gadis yang ada di hadapannya, tangan Lucy terangkat yang bersiap untuk menampar Starla.

Tetapi ada yang menahan tangannya. Lucy melirik ke arah orang yang menahan tangannya, orang itu Reynan. Reynan menatap datar Lucy lalu menghempaskan tangan Lucy dengan kasar.

"Jangan pernah sentuh Starla dengan tangan kotor lo, bitch!" ucap Reynan datar.

Gabi yang merasa keributan ini semakin panjang, bahkan beberapa anak kelas lain pun masuk ke dalam kelas mereka untuk melihat keributan di kelas mereka. Gabi melangkah mendekat ke arah Lucy.

"Lucy, gue tahu lo benci gue karena crush lo sekarang menjadi pacar gue, tapi jangan pernah lo fitnah gue dengan perkataan busuk lo itu. Sebelum gue membangun cafe ini semua sudah gue pikirin mateng-mateng, dari tempat dan bahan makanan yang terbaik. So, tolong tutup mulut sampah lo itu. Lo nggak pernah ikut adil dalam pengolahan makanan di cafe gue, kan? Jadi, jangan sok tahu," pungkas Gabi dengan menepuk pundak Lucy pelan.

Mendengar hal itu beberapa siswi berbisik-bisik setelah mengetahui bahwa Lucy mempunyai dendam kepada Gabi, karena dulunya Xavier adalah crush Lucy.

Gabi membalikkan tubuhnya, sebelum dia pergi gadis itu mengucapkan perkataan yang membuat Lucy malu di depan umum.

"Gue bukan perebut cowok yang disukai teman gue, tapi gue nggak pernah tahu soal perasaan dia ke Xavier. Xavier sendiri pun bilang nggak suka sama Lucy, dia suka dan cinta mati sama gue, so, gue nggak mau denger gosip orang yang bilang gue ambil cowok yang disuka dia," sambung Gabi lalu pergi begitu saja.

Perkataan demi perkataan terdengar jelas di telinga Lucy. Rata-rata mereka menghujat Lucy dengan perkataan yang menyakitkan.

Lucy menundukkan kepalanya seraya meremas ujung rok sekolahnya. Gadis itu malu, marah, dan sedih menjadi satu. Tanpa mengucapkan sepatah kata Lucy memilih pergi, saat dia keluar dari kelas langsung mendapatkan sorakan dari para siswi.

GABRIELLAWhere stories live. Discover now