07: Saling Mengenal

136 11 4
                                    

(¯'*•.¸"¤°'✿.。.:* HAPPY READING *.:。.✿'°¤"¸.•*'¯)

°Jangan lupa vote dan komen ya😉

•••••••••••

Setelah pulang sekolah Xavier mengajak Gabi dan temen-temennya ke suatu tempat. Mereka pergi ke sebuah rumah minimalis yang nuasa berwarna hitam. Xavier membuka pintu rumah dan mempersilakan teman-temannya masuk.

Keenan dan yang lain masuk ke dalam. Azzam dan Raskal sudah tahu tentang rumah ini. Namun, tidak untuk Gabi dan temen-temennya yang belum tau.

"Ini markas lo pada?" celetuk Damian.

"Yoi. Kita kalau kumpul bertiga di sini. Tapi sekarang ini jadi markas kalian juga, kita gabung aja, gimana?" tawar Raskal.

Xavier merangkul pundak Gabi, "Mulai sekarang kita kalau mau kumpul di sini aja. Bisa buat main, curhat atau belajar bareng. Enjoy aja, rumah ini punya gue," ucap Xavier.

Gabi mendongakan kepalanya, "Wih, kaya juga kamu," sahut Gabi.

"Gimana nggak kaya, bokapnya pilot, terus nyokapnya dokter. Ditambah Xavier anak tunggal, kurang beruntung apalagi anak ini," kata Raskal.

"Berlebihan lo. Biasa aja kali," ketus Xavier.

Reynan berdeham pelan, "Kalau kumpul di sini terus Gabi cewe sendiri?" celetuk Reynan.

"Iya. Sekarang Gabi princess kita. Dia harus kita lindungin, jaga, dan jangan sampe nyakitin dia," kata Damian yang disetujui oleh yang lain.

"Oke. Awas aja kalau ada yang berani sakitin Gabi, gue hajar lo semua satu-satu," pungkas Reynan dengan menunjuk para lelaki yang di sini.

"Buset, ngeri juga lo," kata Raskal.

Mereka pun akhirnya duduk diruang TV. Di sana ada TV dan stick ps yang biasa Xavier dan kedua sahabatnya bermain bersama jika sedang libur sekolah. Ketiganya akan berkumpul bersama dan menginap di rumah ini.

Gabi duduk disebelah Xavier. Gadis itu menatap setiap interior rumah yang sangat bagus.

Tangan Xavier mengelus rambut Gabi dengan lembut, "Suka?"

"Iya. Selera kamu bagus juga," ucap Gabi.

Xavier mengulumkan senyumannya. Dia menyenderkan kepalanya di pundak pacarnya.

Gabi terkekeh pelan melihat tingkah Xavier yang sudah mode manja, sedangkan para temen-temennya hanya sibuk dengan dunia mereka sendiri.

Azzam mengambil stick ps, "Main ps lah. Siapa yang mau lawan gue? Gue bosen kalau main sama Raskal," ucap Azzam.

"Rey, dia jago tuh," timpal Keenan.

Reynan bangkit dari duduknya, "Ayo. Taruhan ngga?"

"Kalau gue kalah lo bebas minta apa aja sama gue. Begitupun sebaliknya, gimana?" tantang Azzam.

"Oke. Siapa takut." Reynan mengeluarkan smirk-nya. Dia sudah sangat lama tidak main ps, terakhir bersama dengan Damian, lalu Keenan.

Gabi, Xavier, Keenan, Damian hanya memperhatikan saja. Sedangkan Raskal pergi ke dapur untuk mengambil cemilan dan minuman yang sudah mereka stok banyak di dalam kulkas.

Suara panggilan masuk. Gabi mengambil ponselnya yang berada di dalam tas, ia melihat nama kontak yang muncul di layar. Tatapan Gabi berubah menjadi datar, dan Xavier dapat melihat perubahan pacarnya.

Gabi bangkit dari duduknya, "Gue angkat telpon dulu," celetuk Gabi.

"Orang tua lo, Gab?" tebak Reynan tanpa menatap ke arah gadis itu.

GABRIELLAWhere stories live. Discover now