13: Pertemuan Tak Terduga

130 7 0
                                    

(¯'*•.¸"¤°'✿.。.:* HAPPY READING *.:。.✿'°¤"¸.•*'¯)

°Jangan lupa vote dan komen ya😉

•••••••••••
Siang ini setelah pulang sekolah Gabi, Bi Mirna, dan Xavier pergi ke mall untuk membeli bahan dan barang-baarang yang mereka perlukan untuk bisnis. Xavier menggandeng tangan Gabi, keduanya berjalan dibelakang Bi Mirna.

Ditangan Bi Mirna terdapat sebuah kertas lembar. Sebelun mereka ke sini sudah list barang-barang yang akan mereka beli.

Gabi menunjuk ke arah toko alat rumah tangga, "Ibu, ayo ke sana. Kita beli oven, mixer, choper, dan yang lainnya di sana," ucap Gabi kepada Bi Mirna.

"Ayo, Nak." Bi Mirna pun jalan duluan.

Xavier menatap pacarnya yang tampak semangat, "Semangat banget sih pacar aku. Pasti kamu udah nggak sabar mau buka bisnis, ya?" tebak Xavier dengan menyolek dagu Gabi.

Gabi terkekeh pelan, "Iya dong. Mau jadi wanita sukses harus semangat, iya, nggak?" Gabi menaik turunkan alisnya.

"Iya. Ayo, kita susul Ibu kamu." Keduanya pun mengejar Bi Mirna yang sudah lebih dulu masuk ke dalam toko tersebut.

Gabi dan Xavier masuk ke dalam toko. Ketika mereka masuk sudah di sambut dengan para pegawai dan peralatan rumah tangga yang tersusun rapih di atas rak. Gabi terkesimah melihat banyak barang dengan berbeda merk.

Gabi menghampiri Bi Mirna yang tengah melihat-lihat merk yang bagus.

"Karena Ibu yang paling ngerti begini, jadi Gabi serahkan semuanya kepada Ibu. Gabi ikut aja apa kata Ibu, oke?" celetuk Gabi lembut.

Bi Mirna menggelengkan kepalanya, "Dasar. Oh, ya, menurut Ibu merk ini lebih bagus. Dia tahan lama dan kalau di gunakan untuk menghalusnya makanan bagus hasilnya. Cuma harganya lebih mahal sedikit," kata Bi Mirna dengan menunjukkan chopper berwarna merah.

"Jangan pikirin harga, Ibu. Itu biar urusan Gabi. Kalau menurut Ibu ini yang bagus ambil aja," pungkas Gabi.

"Ya, Ibu cuman nggak mau nanti uangmu habis, Nak," ucap Bi Mirna lembut.

Gabi mengulumkan senyumannya. Dia menggeleng pelan, karena kalau habis dia akan meminta orang tuanya. Kalau dulu dia tidak pernah meminta uang lebih, maka sekarang Gabi akan memanfaatkan hal itu. Kalau orang tuanya tidak bisa memberikan dia kasih sayang dan perhatian, maka Gabi akan mengambil itu semua dari uang orang tuanya.

Xavier hanya diam dan memperhatikan kedua perempuan itu. Dia merasa kagum dengan Gabi. Benar-benar tipe perempuan yang tidak pantang menyerah. Demi masa depannya Gabi rela menguras semua tabungannya untuk membangun bisnis dari nol tanpa bantuan orang tua dia.

Bagi Xavier, tidak sia-sia dia memperjuangkan Gabi hingga sejauh ini. Perempuan yang dia cintai sangat pantas untuk dirinya pertahankan.

"Kalau uangmu habis jangan khawatir, ada atm aku yang siap untukmu. Habisin aja, aku suka kalau pacarku porotin aku," celetuk Xavier.

Gabi yang mendengar hal itu mencubit pinggang Xavier, "Emang aku cewe apaan," ketus Gabi.

Xavier meringis pelan, "Ya, emang salah kalau kamu habisin uang aku," ucap Xavier santai.

"Salah. Kita itu baru pacaran, bukan suami istri. Kalau aku menikah sama kamu baru aku boleh habisin uangmu, paham?" kata Gabi dengan melototkan matanya.

Melihat tatapan pacarnya Xavier mengangguk paham, "Iya," cicit Xavier.

Bi Mirna yang melihat tingkah mereka berdua hanya bisa menggelengkan kepala saja. Mereka berdua adalah pasangan kekasihnya yang sangat lucu. Kadang bucin, kadang berantem. Tetapi Bi Mirna senang. Karena setelah kehadiran Xavier dalam hidup Gabi, dirinya dapat melihat sebuah kebahagiaan untuk Gabi.

GABRIELLAWhere stories live. Discover now