Malam guys, Om Bujang balik lagi
Jangan lupa tap-tap vote dan tiketik komen ya 🥰
35. Sudahi Saja"Jangan sampai keceplosan. Cukup kita dulu saja yang curiga." Memberi petuah sebelum anak gadisnya pergi, Damar memberikan tangannya untuk disalami.
"Iya, Yah. Semoga bisa dikontrol bibirnya. Kaya nggak tau aja." Bulan nyengir, kebiasaannya yang ceplas-ceplos untuk saat ini harus ditahan mati-matian.
Berdecak, menyipit mata, Damar yang tengah mengenakan sarung itu mencubit lengan Bulan sebagai candaan. "Nanti Ayah cubit lebih keras. Sana pergi dulu, jangan lama-lama, keburu Abian datang. Nanti curiga lagi. Kamu nggak kasih kabar?"
"Nggak usah. Lagian ketemunya juga di cafe dekat sini. Nggak lama, kok. Aku pergi dulu ya, Yah." Dengan sebuah ojek online, Bulan hilang dari pandangan Damar usai melambai tangan.
Kemarin dari sejak kedatangan Abian tanpa alas kaki, Bulan dan Damar tak sempat mengobrol berdua sebab lelaki itu ada di rumah hingga larut malam. Obrolan itu baru terealisasikan tadi pagi dan terus dibahas hingga siang menjelang sore tiba. Di pukul tiga tadi, mereka baru menyelesaikan perbincangan usai Bulan mengatakan bahwa dia punya janji bersama orang lain sebelum bertemu Abian di rumah pukul lima nanti.
YOU ARE READING
OM BUJANG!
RomanceUmur hanyalah angka. Siapa bilang? Cinta dua insan dengan jarak umur yang berbeda jauh itu banyak rintangannya. Dari mulai pengalaman, mindset hingga prioritas hidup pastinya juga berbeda. Namun semua itu tidak menghalangi Abian dan Bulan untuk tet...