Umur hanyalah angka. Siapa bilang?
Cinta dua insan dengan jarak umur yang berbeda jauh itu banyak rintangannya. Dari mulai pengalaman, mindset hingga prioritas hidup pastinya juga berbeda. Namun semua itu tidak menghalangi Abian dan Bulan untuk tet...
Malam guys, Om Bujang balik lagi Jangan lupa tap-tap vote dan tiketik komen ya ❤️
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
32. Ada Apa Dengan Abian
♡♡♡
"Ini kopinya saya bereskan ya, Pak."
"Biarkan saja, San. Saya masih mau meminumnya."
"Sudah tengah malam, Pak. Nanti Bapak nggak bisa tidur."
"Bisa. Saya akan tidur dengan cepat kalau sudah mengobrol dengan Bulan."
Sandi, asisten pribadi Abian mengangguk-angguk. Sesuai kemauan bosnya itu, dia hanya menepikan tumbler berisi kopi dan membereskan sejumlah berkas yang baru selesai dikerjakan.
Sudah pukul sebelas malam, Sandi dan Abian memang bekerja keras untuk mega proyek. Perincian dana menjadi topik yang menguras banyak waktu mereka hingga tanpa sadar keduanya sudah bekerja selama itu.
"Kamu nggak mau menginap saja, San. Kalau mengantuk, tidur saja di sini. Ada kamar kosong."
"Terima kasih atas tawarannya, Pak. Saya masih bugar untuk sekarang. Jarak apartemen dari kos saya juga lebih dekat dibanding dari kantor."
"Ya sudah, terserah kamu. Hati-hati."
Mengangguk, berpamitan dan hilang dari pandangan dengan cepat, akhirnya Abian bisa merebah bebas di sofa.
Sejak siang dia memutuskan untuk membawa pekerjaannya ke apartemen. Sedikit kewalahan, dia juga memanggil Sandi untuk datang membantunya.
Kedua kaki terlentang bebas, sementara kedua tangannya terangkat dengan memegangi penda pipih terang yang berhadapan dengan wajahnya. Jemari kekar lelaki itu lincah mengirim pesan pada Bulan, menanyakan gadis itu sudah tidur atau belum. Dia juga memberikan foto terbaiknya sebagai kabar dari kondisinya sekarang.
Bukan pesan balasan yang diterima, Bulan justru langsung melakukan panggilan video. Membuat Abian segera berlari menuju kamar, menarik selimut untuk menutupi tubuhnya sebelum mengangkat panggilan itu.
