19. How Does It Feel?

1.6K 98 6
                                    

Malem gengss, balik lagi nih Om Bujang
Jangan lupa tap-tap vote dan tik-ketik komen🥰

Malem gengss, balik lagi nih Om BujangJangan lupa tap-tap vote dan tik-ketik komen🥰

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

19

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

19. How Does It Feel?

♡♡♡

Malam semakin larut dan hujan semakin deras. Di tengah kedinginan yang dirasa, Abian mengetuk pintu seraya mengusapi lengan bulan yang basah. Keduanya telah kembali ke rumah setidaknya setelah tiga puluh menit bermain-main dengan air dari langit.

"Astagfirullah ...." Pelita tak habis pikir dengan keadaan putri dan calon menantunya. Bisa-bisanya sepulang dari menghadiri pesta mereka malah basah kuyup pun nyengir seperti anak kecil yang ketahuan melakukan kesalahan.

"Bunda, Bulan boleh minta handuk yang besar dua, sama yang kecil juga dua. Buat kita. Tanya-tanyanya entar dulu, nunggu kering. Boleh, kan ..." Bulan merayu, suaranya seperti anak kecil, membuat Abian gemas saja.

"Tunggu sebentar."

"Babe, boleh minta peluknya, nggak. Dingin ...." Abian ikut-ikutan bersuara seperti anak kecil, melingkarkan tangannya.

"Tau batasan!" tolak Bulan, mencubit pinggang.

"Tapi kamu minta liat dada. Mumpung ada di rumah, nanti saya kasih liat."

"Ih, enggak mau. Udah nggak minat."

Pelita datang dengan empat handuk sama besarnya, dibagi menjadi dua. "Nggak ada yang kecil. Kalau sudah agak keringan, segera masuk. Langsung mandi, nanti Nak Abian pinjam baju Bintang saja."

"Kalian sudah makan?" Bulan dan Abian kompak menggeleng.

"Mau mie kuah soto sama telor dua, cabenya dikit." Menawar, Bulan nyengir kembali.

"Abian juga, Bunda. Telornya tiga. Badan Abian lebih besar, kan."

"Yaampun, Abian .... Kamu buat Bunda malu saja. Jangan seperti itu, sudah tidak cocok."

Ditinggalkan Pelita, ditertawakan oleh Bulan sampai gadis itu merosot, perutnya geli, tidak mengira jika Bundanya akan mengatakan hal seperti itu. Sama sekali tidak menjaga perasaa, seolah mereka memang sangat dekat hingga yakin bahwa Abian tidak akan tersinggung dibuatnya.

OM BUJANG!Where stories live. Discover now