14. Nasi Uduk Mbok Yem

1.8K 91 6
                                    

Hai-hai, met malam jumat guys!
OM Bujang balik lagi, jangan lupa tinggalkan voment kalian ya!

Hai-hai, met malam jumat guys!OM Bujang balik lagi, jangan lupa tinggalkan voment kalian ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

14

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

14. Nasi Uduk Mbok Yem

Mempunyai status baru, memiliki sesuatu yang setiap hari ditunggu, yang setiap saat menjadi sumber bahagia, Abian tersenyum sumringah bertemu sang pujaan hati yang keluar dari balik pintu rumah.

Gadis muda berkepang dua, berlari kecil, mengembang senyumnya, tiba di hadapan Abian. "Pagi, Kak," sapanya.

"Pagi. Tumben dikepang?" tanya lelaki yang duduk di atas motor itu.

"Biar nggak berantakan kena angin."

Manggut-manggut, Abian memasangkan helm, memberikan tangannya untuk menjadi pegangan Bulan yang naik ke atas motor besarnya. "Kalau tiap pagi liat senyum kamu, mendung juga nggak akan berani lewat. Saya harus berterima kasih banyak-banyak, deh, sama Bunda karena sudah melahirkan kamu. "

"Masih pagi banget, Kak, udah kepikiran ngegombal aja. Mending sarapan dulu. Laper, nih."

Tersenyum, pegangan yang ada dipundak dipindahkan ke bawah, Abian ingin memperjelas bahwa status mereka adalah sepasang kekasih. "Jangan kaku-kaku banget. Gini, kan, lebih enak," katanya.

"Kotak-kotak." balas Bulan, menusuk-nusuk perut lelaki itu dengan telunjuk.

Abian memang sengaja mengenakan kemeja tanpa jaket kulit, agar perutnya itu bisa menjadi perhatian Bulan. Nyatanya memang berhasil bukan.

"Biar enak dipeluk."

"Tapi nggak bisa dicubit-cubit. Punya Dikta bisa dicubit-cubit."

"Kok masih inget mantan. Nggak menghargai perasaan saya. Masih sayang memangnya. Hmm?"

"Enggak ... orang cuma bilang doang. Lagian punya Bintang juga bisa dicubit-cubit."

"Ya kenapa nggak bilang Bintang saja. Kenapa harus bawa-bawa dia?!"

"Ya, kan, biar Kak Abi cemburu. Gimana, sih. Kaya nggak tau perempuan aja. Suka cari perkara. Dasar nggak peka!"

Menoleh ke belakang untuk membaca mimik wajah Bulan, Abian yakin seratus persen kalau gadis itu memang sedang bercanda. "Mau ribut, nih. Hari pertama, loh," ujarnya.

OM BUJANG!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang