47. Happiness After 2 Years

1.6K 88 7
                                    

Malam guys
Om Bujang balik lagi
Jangan lupa tap-tap vote dan tiketik komen 🥰

Malam guys Om Bujang balik lagi Jangan lupa tap-tap vote dan tiketik komen 🥰

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

47

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.


47. Happines After 2 Years

♡♡♡

“Nanti kalau sudah bisa ke mana-mana, kita ke dokter kecantikan buat lihat bekas cukuran kumisnya. Aku sebenarnya kurang yakin ini bersih apa enggak.”

“Kumis kamu ini, cepet banget tumbuhnya. Aku jadi gereget. Nggak suka. Nggak tau kalau udah umur empat puluhan, mungkin seleraku berubah.”

Bulan mendekatkan bibirnya pada telinga Abian. “Kaya Bunda, tiba-tiba pengin Ayah ada kumis dan brewok biar kaya Refal Hady. Tapi malah Ayah nggak mau. Mereka sempat ngambek-ngambekan tau.” bisiknya melirikan mata pada Pelita yang tengah membersihkan meja di bagian sofa tamu berada.

“Apa salahnya. Siapa tau Ayah benar jadi mirip Refal Hady. Kan, nanti yang kesenengan bukan cuma Bunda doang karena Ayah makin ganteng. Kamu juga pasti ikutan bangga.” Pelita menyahut. Tidak ada siapa-siapa, bisikan Bulan jelas terdengar juga olehnya.

“Ya kalo mirip Refal Hady. Kalau jadi Mas Adamnya Inul emang Bunda mau. Lihat juga tipe wajah Ayah, Bund. Ayah udah ganteng, kalau kumisan malah jadi jelek, keliatan makin tua.”

“Ah, masa sih. Orang belum dicoba. Dasar Ayah kamu saja yang malas merawat kumisnya nanti. Pokoknya Bunda mau lihat setidaknya sekali. Tolong dibujuk Ayahnya, Lan.”

“Ya ampun, Bund. Tahu gini Bulan nggak nyinggung soal kumis.”

Kekehan yang begitu lirih terdengar. Bulan memalingkan wajahnya pada sosok Abian yang sudah mengulas senyum. “Nanti kamu bantu bujukin, Kak. Ayah kalau sama kamu lebih nurut kayanya. Tapi kamu jangan coba-coba ikutan.”

Bulan kembali melanjutkan tugasnya mencukur kumis Abian yang tinggal dibersihkan sisa-sisa cukurannya.

“Ganteng,” celetuk Bulan saat wajah Abian telah kembali bersih. Dibereskannya alat-alat pencukur juga pemotong kuku untuk dicuci dan disterilkan. Gadis bermata almond itu lantas menarik kursi ke dekat Abian agar dia bisa melanjutkan aktivitasnya sebagai seorang desainer.

OM BUJANG!Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum