7. Interogasi

2.2K 108 7
                                    

Selamat malam jum'at manieezz!
OM BUJANG balik lagi, tinggalkan voment kalian!!

Selamat malam jum'at manieezz!OM BUJANG balik lagi, tinggalkan voment kalian!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

7

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


7. Interogasi

"Heh, konsen-konsen!! Selesain kerjaan baru perawatan. Kalau perlu operasi plastik sekalian!!" Pena mendarat tepat di depan wajah Abian, bebarengan dengan omelan dari bibir Joko yang keluar. 

Alih-alih membalas, Abian yang lemas menyingkirkan pena itu dengan malas. Tarikan napasnya berat, dia membuka ponsel melihat wajahnya dari kamera yang menyala.

"Keriput belum ada. Muka gue juga masih ganteng paripurna. Letak tuanya di mana coba," ucap lelaki itu, menarik napasnya kembali.

"Lagian lo ada-ada aja, naksir sama anak SMA. Yaiyalah, lo dianggap tua. Umur kalian aja beda jauh," seloroh Sebastian.

"Sadar umur, Abian ... Bulan dua puluh tahun aja belum ada. Remaja usia segitu maunya ya sama yang sepantaran. Cintanya juga masih main-main. Lo udah tua, cari yang sepantaran juga biar bisa diseriusin. Gue tau lo udah kebelet nikah, kan. Nah ini gue kasih solusinya." papar Zidan mendorong ponselnya ke depan sahabatnya itu, "tinggal pilih yang mana. Selain cantik, mereka berpendidikan, mandiri, dan tentunya bukan anak dari kalangan sembarangan," ucapnya.

Bukan Abian, melainkan Joko yang merampas dan melihat-lihat lebih dulu. "Gila. Lo dapat info mereka dari mana. Gue nggak pernah liat yang modelan gini. Anggun, kalem dan berwibawa. Punya value inimah, nggak kaya yang biasa lo pamerin sebelum ketemu Kahlani."

"Salah satu dari mereka bakal gue pilih buat diseriusin kalau gue udah bosen main-main. Makannya gue umpetin dari kalian. Tapi itu sih, dulu, sekarang gue udah ada Kahlani, udah cukup dia aja, nggak mau yang lain." Zidan tersenyum sombong, memberi klaim hebat atas keberhasilannya merubah diri.

"Eleh," ejek Joko.

"Nih, Bi. Dipilih-dipilih. Anak baik-baik semua itu, keliatan dari mukanya." lanjutnya mengembalikan ponsel itu ke posisi sebelumnya.

"Nggak mau. Mendingan lo pada ajarin gue biar jadi muda lagi. Tips dan trik buat deketin anak jaman sekarang. Atau ... gue rubah aja tampilan gue?"

"Nggak sekalian lo rubah lingkup pertemanan lo. Kita udah terlalu tua untuk lo yang jatuh cinta sama anak SMA," seloroh Sebastian pusing melihat sekaligus mendengar Abian.

OM BUJANG!Where stories live. Discover now