16. Nikah Muda

2.5K 96 0
                                    

Met malam senin guys
Bulan dan Abian balik lagi.
Jangan lupa tinggalkan voment kalian ya!

16. Nikah Muda


Malam telah larut, Abian baru saja mengantar Bulan pulang, tengah mengendara lagi, membelah jalanan ibukota dengan mobil mewahnya. Bukan hendak pulang, lelaki itu justru memiliki tujuan lain. Rumah Radewa, sahabat karibnya yang kini telah ramai menjadi pemberhentian selanjutnya.

Kedatangannya disambut dengan sorak sorai. Itu karena para sahabatnya tau dia baru saja dari mana.

“Wajah sumringah bener, Pak. Dapat apa, nih, dari gebetan?” goda Joko.

Abian melempar helm pada lelaki itu, ditangkap dengan baik lantas memilih duduk di teras, bersebelahan dengan Sebastian. “Gebetan apanya, orang udah jadi pacar,” katanya membuat sorak sorai semakin ramai.

“Kok bisa!’’ Zidan berseru, berdiri di depan lelaki itu. Baru lima hari lalu Abian mengeluh karena sikap Bulan yang terus-terusan kasar padanya.

“Bisa, lah … Abian gitu.” Menyungging senyum sombong. Abian meluruskan kakinya. tangannya bersandar ke belakang, matanya menatap hamparan langit hitam tanpa bintang, “gue yang ajak dia buat ubah status. Lagian apa bedanya dengan pendekatan. Terus dia mau, dengan syarat, kalau dia muak dan tetap nggak bisa jatuh cinta sama gue, gue harus pergi. Nggak boleh ada pemaksaan lagi,” lanjutnya.

OM BUJANG!حيث تعيش القصص. اكتشف الآن