4. PDKT Terencana

2.6K 134 6
                                    

Pagi maniiezz, mianhae updatenya telat..
Tinggalkan voment kalian ya..

Tinggalkan voment kalian ya

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

4

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

4. PDKT Terencana

***

"Sialan!! Anjing!! Bangsat! Gue bunuh lo berdua!!"

"Gue bejek-bejek, gue geprek, gue penyet, gue lindes pake tronton, gue blender, gue lempar ke kandang buaya!"

"Sumpah ya ... gue benci banget sama lo berdua!!!"

Sumpah serapah, cacian, makian, ancaman yang mana lagi yang keluar dari mulut gadis bernama Bulan Deepa Shirina itu. Kemarahan bercampur kekecewaan keluar bersama tangis yang kadang dibumbui dengan tawa pasrah. Dia benar-benar tidak menyangka dan menerima bahwa sahabat serta kekasihnya mengkhianatinya.

Akhirnya apa yang diadukan Bintang dan disangka-sangkakan Namira serta Fina bertemu jawabannya. Mereka semua benar. Bulan yang salah karena terlalu berprasangka baik.

"Gue nggak mau tau. Pokoknya mereka berdua nggak boleh bahagia!!" tekan Bulan, memukul-mukul udara kosong di depannya.

Bintang adalah support system terbaik. Di tengah kondisi Bulan yang sedang tidak baik-baik saja, dialah yang membawa gadis itu ke sebuah tempat sepi yang bisa bebas Bulan gunakan untuk berteriak tanpa mengganggu siapapun. Dia duduk diam di atas motor tanpa melihat ke arah Bulan, membiarkan kembarannya itu berekspresi sebebas mungkin.

Walau dia juga harus menahan tawa karena sumpah serapah yang keluar terdengar lucu dan di luar nalar. Tidak ada satu kata kasar pun yang luput terucap.

"Ayo pulang!!" ajak Bulan memukul lengan Bintang, mengagetkan cowok yang tengah sibuk dengan ponselnya itu.

"Udah puas. Nggak mau ke mana dulu gitu, mata lo bengkak. Bunda pasti nanti nanya lo kenapa."

"Oh, iya." Bulan memijat-mijat bengkak di bawah matanya sambil berkaca di spion motor. Terlihat besar, hidungnya juga merah berair.

"Tapi gue cape, mau tidur," rengeknya.

OM BUJANG!Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora