35.

36 4 1
                                    

Drama Alka tidak sampai disitu saja.

Sekarang mereka duduk lesehan di atas karpet bulu tapi tidak dengan Alka sendiri sedang berbaring menjadikan paha Sakura sebagai bantalan.

Yang membuat Dio dan Nala berdecak kesal adalah, posisi Alka memunggungi mereka, wajahnya tepat di perut Sakura dengan tangan yang melingkar di pinggang Sakura.

Sakura hanya terkekeh melihat muka masam Abang dan sahabatnya itu, tangan Sakura mengelus rambut dan menepuk pelan pundak pemuda di pangkuanya itu.

"Lo udah kayak lagi kelonin bayi aja deh La, kayaknya udah cocok jadi emak emak" ucap Nala di angguki oleh Dio, di balas tatapan horor dari sakura.

"Manja banget astagfirullah" Dio ikut menimpali

Kean hanya diam sambil memainkan rambut Nala.

"Mulai aja sih, kenapa kalian kesini" Ucap Alka terdengar seperti gumaman tak jelas sebab wajah nya berada di perut Sakura.

"Kita bahas apa yang lo dan Dio liat  di sekolah, sama apa yang Sakura sama Ala ketahui lebih dulu dari pada kita" Kean ikut nimbrung dengan kalimat yang cukup panjang menurut mereka.

"Tumben panjang bro" celetuk Dio di hadiahi tatapan membunuh dari Nala.

"Oke oke santai bre gitu aja lo udah kayak mau nelan gue hidup hidup, pawang kalian kenapa pada serem semua sih heran gue" Dio mendumel tat kala kedua gadis itu menatap nya aneh, "emang apa yang Ila sama Nala ketahui?" Tanya Dio pada akhirnya.

"Kayaknya mereka berdua bakalan jadi korban selanjutnya" perkataan yang keluar dari mulut Kean membuat kedua pemuda lainnya melotot kaget di buatnya.

"M~Maksud lo apa sih Kean, becanda lo nggak lucu sama sekali sumpah " wajah Dio sudah pucat pasih mendengar kata korban selanjutnya yang keluar dari mulut sahabanya itu membayangkan Adiknya berada diposisi Sisil yang ia lihat tadi pagi di sekolah membuat sekujur tubuhnya bergetar hebat.

Sama hal nya dengan Alka langsung bangun dengan linglung, tatapan kosong, wajah nya pun ikut pucat mendengar itu.

Sakura yang melihat respon dari kedua cowok yang amat ia sayangi itu ikut merasa seperti ada ribuan belati tak kasat mata yang menikam jantungnya, ini amat sakit.

"Hei dengerin Aku dulu yah" ucap Sakura menangkup wajah Alka, tangan nya ikut membelai halus cowok itu. Alka menatap Sakura meminta penjelasan.

Mengalirlah cerita Sakura dari awal mereka bertemu Alif di koridor sekolah sampai pertemuan mereka di weareone Caffe.

"Kenapa kamu nggak kasih tau kita masalah ini lebih awal, INI MASALAH SERIUS ILAAAA" Dio sedikit menaikan volume suaranya membuat Sakura maupun Nala terjengkit kaget.

"Maafin Ila bang, Ila pikir masalah ini nggak seserius itu, tapi melihat kejadian tadi pagi Kean menolong Sisil dan siang nya sisil terbunuh membuat Ila sadar bahwa ini saling bersangkutan" ucap Sakura sambil terisak pelan. Nala pun sama ikut menangis di dalam pelukan Kean. Sedangkan Alka masih diam menyimak tampa merespon apapun, kita tidak tau apa yang sedang otak pintar nya itu rencanakan.

Sakura berdiri mengambil tas nya, ia berniat menunjukan bukti rekaman suara pas mereka bertemu Alif waktu itu. Tapi pandangan nya terpaku pada bungkusan kecil yang sangat asing menurutnya.

Sakura mengeluarkan bungkusan kain abu abu membuat tatapan ke empat temanya mengarah ke arah Sakura yang sedang membuka bungkusan kecil itu.

"Aaaaaaaaaa" Sakura berteriak lalu melemparkan bungkusan itu agak jauh dari posisi mereka duduk.

Bukan hanya Sakura, tapi yang lainya pun tak kalah kaget melihat isi bungkusan itu, Rambut lepek masih basah ada tetesan darah  yang di ikat rapih dengan pita merah yang di bungkus dengan kain abu abu yang di sobek asal, atau kah mungkin saja itu Rok abu abu.

Alka menarik sakura ke dalam pelukannya menenangkan gadisnya itu. Dio memandang kosong ke arah bungkusan itu dengan tangan mengepal erat.

Nala memberanikan diri membuka tas nya, sama hal nya dengan apa yang tadi Sakura lakukan ternyata Nala juga mendapati bungkusan asing di tas nya.

Saat Nala ingin membuka tapi di tahan oleh Kean. Kean mengambil bungkusan dari tangan Nala lalu dengan perlahan membuka bungkusan kain putih itu, lagi lagi mereka dibuat tercengang, isi bungkusan itu kertas putih yang ada tulisan tinta merah didalamnya yaitu  MATI.
 
Lagi lagi mereka di selimuti keheningan yang cukup lama.

"Siapa saja yang keluar masuk di kelas kalian pas kejadian tadi siang?" Dio membuka suara.

"Nggak ada, kita sekelas diam di kelas dari awal sampe akhir" jawab Nala di angguki Sakura.

"Nggak mungkin. Sebab gue yakin orang yang nyimpan benda aneh ini di tas kalian pasti Dia sempat ada di TKP karena gue yakin ini semua milik Sisil" ucap tegas Dio membuat kedua gadis itu terdiam membisu. Tampaknya kedua gadis itu melupakan sesuatu.

Setelah terdiam cukup lama sakura langsung memutar rekaman audio yang ia rekam di dalam ponselnya, mereka mendengarkan dengan seksama sampai rekaman itu berakhir.

"Ingat apa yang Alif sebutkan di akhir clue nya "jangan percaya sama siapapun!". Ucap Alka di angguki semuanya.

                                      🌹🌹🌹

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 11 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ILA & ALAWhere stories live. Discover now