14.

38 7 0
                                    

Flashback on.

Seorang paruh baya menyuruh anaknya untuk datang ke ruangan kerjanya.
Terlihat  dua laki laki berbeda generasi itu berjalan beriringan memasuki ruangan itu.

Abang ayah duduk di kursi kebesarannya dan sang anak duduk tepat di depan meja sang ayah.

"Dia kembali" ucap ayahnya membuka suara

Kean menatap sang ayah tak suka.

"aku tidak mau bertunangan dengannya yah, sudah berapa kali kean ngomong ke ayah, Kean ingin memilih pasangan kean sendiri, Kean capek nurutin kemauan dan keegoisan ayah"  kean memohon kepada sang ayah yang menatapnya emosi.

"Keputusan ayah sudah bulat, kamu akan bertunangan dengan cucu keluarga Carla" final nya.

Brak

Kean berdiri  dan memukul meja di depannya.

"Nggak. Kali ini kean nggak mau nurutin perintah ayah"

"DASAR ANAK SIALAN, MAU JADI PEMBANGKANG KAMU HAH?" Teriak ayah kean yang sudah emosi melihat anaknya yang sangat tidak penurut.

"KEAN BUKAN BONEKA AYAH, KEAN CAPEK SAMA KEEGOISAN AYAH, AKU ANAK AYAH BUKAN ALAT PERTUKARAN KEUNTUNGAN UNTUK KESUKSESAN BISNIS AYAH"

Kean berbalik dan berjalan keluar, ketika tangannya memegang daun pintu ia berhenti seketika mendengar perkataan si tua bangka bau tanah itu.

"Heh apa karna cewek miskin itu hm?" Seringai licik tercetak jelas di wajah jelek ayah kean. Saya ikut emosi pemirsaaa.

"Kamu kira saya nggak tau kamu menyukai gadis miskin itu" lagi lagi Arka ayah dari cowok pendiam itu memprovokasi sang anak.

Kean tetap diam sambil mengeraskan rahangnya.

"Nala Anastasya, anak dari pasangan miskin yang hanya memili warung makan kecil di pinggiran jalan dekat doang tapi nggak jadian"

Dapat arka lihat tubuh kean menegang.

"Menurutmu lebih bagus mana, mengirim orang suruhan saya lalu mengacak warung kecil itu atau membuat ia jadi yatim piatu? " arka menimang mengetuk dagu nya seolah olah berpikir.

"Apakah kau bisa membantu saya untuk memutuskannya kean?" Tanya nya di iringi tawa menggelegar melihat keterdiaman sang anak semata wayangnya itu.

Kean membalikkan badannya berjalan mendekati sang ayah.

Bugh

"Jangan ganggu dia" desisnya tajam sambil memegang kerah baju arka.

"Kau berani memukul ayahmu sendiri hanya demi gadis jalang yang miskin itu heh?"

"JANGAN GANGGU DIA BANGSAT" teriak emosi kean di depan wajah arka.

Di depan pintu wanita yang tak lain adalah bunda kean menangis sambil menutup mulutnya melihat anak dan suaminya.

"Lepaskan dia nak dia ayah kamu" ucap bunda nya dengan air mata yang berlinang di wajah Cantik nya.

Kean melepaskan tangannya yang memegang kerah baju arka, menatap marah dan kecewa kepada sang ayah.

"Saya tidak akan mengganggunya kalau kamu mau menuruti saya. Tenang saja, pertunangan belum di adakan, tugas kamu mendekati cucu keluarga Carla dan melindungi nya, itu syarat yang di berikan oleh Abas ayah dari Disty.

Kean mengacak rambutnya  frustasi lalu pergi menuju pintu keluar.

Kedua orang tuanya memandang pundak sang anak semata wayangnya yang sedikit bergetar itu.

Yah Kean menangis, demi melindungi orang yang ia cintai dari ancaman  ayahnya, dia sendiri yang harus menyakiti hati sang pujaan hati.

Sungguh ironi.

Flashback off.

                                        🌹🌹🌹

ILA & ALAWhere stories live. Discover now